Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
MalaiDaisies Jun 2017
Ilahi, as I breathe
your breath
upon my lips,
I am taken back
to the tumultuous
rise and fall
of your *******
as I rode upon
your dreams as
you called out my name,

Ilahi, as I breathe
your name
upon my breath,
free me from
my death like stupor,
encase me in
a wreath of
your forgiveness
as I beg you,

Ilahi, as I breathe
my last tonight,
it shall be your smell
arousing me
in my shroud
of nothingness
yet everything is you,
You
are all that I breathe.

Carry my breath with you, Ilahi.
Words at the foot of a temple.
Badshah Khan Feb 2019
Rubaiyat Al Thurab (Verses of the Dust) – 7

BismillahIr Rahman Raheem

Oh E’ilahi’ (Creator most loved one) (Mehboob E ilahi)
You are the creator most loved one (Mehboob E ilahi)

There is a veil in between you and me,
You are the order, and you are the noble saint,
I am not worthy, to see you through the veil,

Maybe little glimpse You and me, from behind the veil,
let me learn the order from you Oh E’ilahi’

The Order about Our Beloved, and His love,
May I am not worthy, for any of these,

But From You, Oh E’ilahi there is an enlightened lamp (Chirag Dehlavi) and Altruistic (Bande Nawaz)

So I came, in your presence with the utmost respect, beneath your feet as your dust, Allow me to learn,

Tonight, is the gathering of loved ones, let me sit beside the veil,
Let me fade in silence, and watch the gathering,

I Ummah Thurab, not worthy for this knowledge, except remain as dust’ beneath the sky and your feet!

Allah Khair….. Khairul Rabul Alameen Yah Arrahmanur Yah Raheem

Ummah Thurab – Badshah Khan.
Rubaiyat Al Thurab (Verses of the Dust)
JA Feb 2017
CINTA

Orang kata cinta itu buta

Yaa....

Memang buta...

Aku buta cinta kepada orang yang tak penah aku kenali tak penah aku impikan

Tapi....cinta itu datang dengan sendirinya...
aku sendiri celaru dan keliru mana datangnya cinta yang tak penah ku impikan ini........

Mana mungkin aku kenali dia?
Hanya penah mimpi walaupun sebentar
Walaupun hanya dengan melihatnya didalam alam maya

Buta apakah ini?
Cinta apakah ini?

Adakah ini datangnya sebentar atau berlarutan?

Andai sebentar aku syukur kerna tidak sakit utk rasa ini.......

Andainya berlarutan rasa ini? Bagaimana aku untuk hadapi.....oh Allah ku.. ku perlukan engkau

Sakit......

Sakit..........dada ini
Aku tak sanggup untuk rasa ini......

Aku tak sanggup untuk pedam rasa ini.....

Adakah engkau rasakan wahai orang yang ku cintai dalam diam?

Terlalu sakit untuk pedihnya jatuh cinta ini

Andai saja engkau tahu...mungkin kau akan cintai aku jua?

Pedam dan pedam

Hanya doa ku dari ilahi ku persembahkan rasa ini
Hanya ilahi ku sahaja tahu betapa pedihnya hati ini

Moga saja engkau akan jadi miliku seuatu hari nanti
Kekasih dalam diamku

- JA
Aridea P Oct 2011
Jakarta, Senin 20 Oktober 2008


Ku terlahir di dunia
Untuk hidup dan berusaha
Ku kira, aku akan bahagia
Namun ternyata tidak


Ku berdoa . . .
Ya ilahi … akulah dia
Yang malas bekerja
Yang tak mengejar masa depan
Yang hanya duduk dengan lamunan


Ku iri dengan gunung dan langit
Lirik dengan melodi, hati dengan perasaan
Karang dengan laut, angin dengan pohon
Dan … kini ku sadari
Akulah Manusia Bodoh
Penyair itu melangkahi pengemis pincang yang lelap itu.
Kasurnya adalah trotoar dan mimpinya ntah apa.
Jangan bahas mimpi jadi jutawan dengan kemeja dasi rambut klimis.
Mimpi basah saja harus sembunyi sembunyi.
Kan takut toh masturbasi di pinggir kali ?

Soalnya guys,
coli itu pun harus pake tangan kanan
selain soal tekanannya yang konstan ..

KALAU TANGAN KIRI KIRI KIRI,
Disangka PKI !
Ini perihal dosa Illahi saudara saudari!



Lalu pengemis itu Menatap angannya setinggi bintang di lantai 53 menara menara ibu kota.
Mengelus ngelus perut kurusnya.
Alhamdullilah, hari ini bisa santap sisa paha ayam dari restoran kebarat baratan itu.

Mungkin baginya, Tuhan menjelma dalam bentuk tempat sampah.
Menyediakan pangan sisa sisa umat kesayangan-Nya.
Dan dia, umat yang lupa ia punya.

Pagi datang.
Ia terus berjalan tanpa alas kaki.
Sekelibat melihat lamborgini, berkawal polisi.
Presiden mungkin ah?
Nomor satu, atau duah?

Dia tidak pernah berharap pada Tuhan.
Atau presiden.
Mungkin ia harus tetap berjalan saja.
Atau mungkin ia harus berharap pada ratu adil.
Entah kapan ia munculnya.

Apa ketika jari-jari kakinya lepas.
Hingga tidak bisa melangkah lagi.
Atau lelah menguasai tubuh.
Hingga enggan melangkah lagi.
Atau seluruh kakinya patah
Pun ia tidak peduli lagi?

Apa ratu adil sedang sibuk memasang konde besarnya
Takut takut tidak terlihat cantik saat hadir sebagai pahlawan kesiangan.
Atau ratu adil sedang sibuk
Memutuskan hukuman adil untuk penyair ini yang mempertanyakan kuasa Ilahi dia punya?
Atau mungkin ratu adil berhati dingin.
Seharusnya iya karena mana mungkin beliau yang welas asih membiarkan hambanya pontang panting,
malah sibuk mengurus penyair mengkritik program kerja-Nya tahun ini.

Yah ..

Memperhatikan pengemis itu terpincang-pincang lebih asyik daripada mengurus Tuhan.
Presiden. Atau ratu adil.

Apakah Mas Aristoteles meramalkan distopia pada nusantara?
Pertama kali saya bacakan di Paviliun Puisi, edisi Dys/Utopia pada 6 April 2019.
Apachi Ram Fatal Jul 2016
Practically disbelieve prophetic sustenance
Pre exist convince self sacrifice austerity
Lead solitary lonely strife unravel dysfunction
Slowly impede on sanities senses spirit bend
Empath way to escape betray forgive pain
Obey Frey free from Cain disintegrate
Holy guardianship vindicate Lord Lucifer
Emancipate misused divinity behoove
Sacred energy bitterly keep on enlightened
Sorcery face El-light what immaculate forgery
Divine Sphere of influence follow through
Underworld Godspeed enchant exuded kneads
Forbidden prayers left lay Ilahi arrest turn off Sylph
Litany Disgrace Devotion Embrace
Muzaffer Jul 2019
kuranın ne zaman
ve nerede çekileceğini
bilmemekle
ödüllendirildi insanoğlu..

bir kitapçıda
sayfaları çevirirken
henüz yazılmamış
bir şiirin ilk dizesi
sizi gözlerinizden kavrayıp
mısradan mısraya vurduğunda

küçük bir kıvılcımın
büyük bir yangıya
dönüşeceği olgusunu
kim bilebilir?

bu karşılıklı
elektriksel akımın
sürrealist boyutlarındaki
göz eşleşmesi
yerini dudaklara bıraktığında

kalp çarpıntınız
ve tatlı titremeler
genital üyeleri
sık sık
oturuma davet eder

bu
zaman ve mekan
mefhumundan uzak
ilahi açlığın
ilahi tasarımındaki varoluş

yaratım yasası
değiştirilmesi teklif dahi edilemez
amir hükmü olma hasebiyle,

göz
dudak
ve kalp
eşleşmesinin ardından

ay'a oranla çekim gücü
milyon ışık yılı olan
yeni bir gezegenin
ilk yapı taşlarını oluşturur

genitallerin
karşılıklı uyumu..

aşk
güven
samimiyet
ve sadakatle
parsellendiğinde,

eşleşmelerin
dünya balayı

taraflardan birinin
merkeze alınmasına
dek sürer

işte ben buna
gerçeküstü eşleşmeler diyorum
sonu -suz-olmayan
sonsuz eşleşmeler..

..
Muzaffer Aug 2019
dün
bugün gibiydi aslında
aynı oksijeni soluduk
aynı güneşte
aynı güneşe akşam
perde çekince
burulurduk sofrada
evlenir gider biri
ya da
rızkı kesilince

dün
bugün gibiydi aslında
bedenler büyüdü biraz
bir de gezindikçe yollar
ve
büyüdü çoraplar yürüdükçe
arlanmadı kopya çekti okullar

dün
bugün gibiydi aslında
asmalar, kelebekler
ve kuşlar
başak sarısı tarla
buluta kafa tutan dağlar
baştan çıkaran deniz
ve
köpüklü aldığı duşlar

dün
bugün gibiydi aslında
ömrü kısa bazısı
eşikten mezara aşklar
ilahi emrin mottosu
merkeze alınan ruhlar
her dakika sevişen dünya
ve
her dakika doğan çocuklar

dün
bugün gibiydi aslında
yeniler, eskiler
ve hepsi
farklı tat'da
ZZ Mar 2018
penuh sesak dan sakit,
yang kini kucoba hadapi ternyata bukan sekedar itu.
bukan sekedar melepaskan diri dari cinta duniawi,
tapi perihal sebuah kerelaaan.
perihal menciptakan ruang kosong penuh kepasrahan dalam hati.
yang memang, tak akan ada yang mengerti
kecuali Dia, Ilahi Rabbi

bukan pula sekedar siksa rindu yang kurasakan sekarang
tapi untuk bisa berjumpa, dan bersama di waktu mendatang
karena visioner bukan hanya mampu menyusun apa yang ada didepan
tapi dimulai dari bisa membedakan, mana yang sementara mana yang dibawa ke bilik kuburan

dan karena kaya bukan hanya perihal harta
tapi seluas apa hati kita bisa ikhlas hingga lapang
dan pasrah bukan cuma perihal kata
tapi seberapa ingat kita berserah tiap kali cobaan datang.
14 Juli 2017

dapat juga dibaca di https://tintaqabila.wordpress.com/2017/07/14/jauh/

— The End —