Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Rizka hafizoh Sep 2018
Sore itu senyum mu merekah,
menyambut aku yang sangat mengulur waktu.
Apakah kau tahu saat itu?
Aku seolah tersihir oleh mata coklat mu.
lelucon kecil yang kau ucapkan,
membuat ku nyaman dalam tawa.

Kau habiskan 2 gelas es kopi susu.
Seolah masih jelas di bayang ku berapa banyak
batang rokok yang kau hisap untuk mendengar
cerita ku.

Aku selalu rindu sore itu,
Sore dimana rasa kagum ku mendengar
suara merdu mu masih menjadi sebuah teka-teki.
Rizma Aulia Feb 13
Bukan sinonim matahari atau mentari,
namun, sama-sama menyinari.

Jika aku harus memilih untuk menghirup satu aroma,
dengan lantang akan ku jawab "aroma tubuh mungilnya, wahai saudara."

Seakan tersihir oleh cengkih khasnya,
lekuk tubuhmu buatku merona.
Sungguh, kau buatku sakit jiwa.

Aku ingin terus menghisap tubuh indahnya.
Menikmati setiap rasa manis yang ada disana.
Karena manismu absolut,
tertinggal dalam bibir penuh asap kabut.

Kiranya bisa ku putar kembali waktu,
nampaknya akan ku salami orangtuamu,
meminta restu untuk hidup lebih lama bersamamu.

Kiranya diberi nyawa,
nampaknya ku terpesona jatuh cinta.

Kiranya bisa kau tebak, sedang ku nikmati tubuh surya dalam malam nan panjang.

— The End —