Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Laura Amstutz Apr 2019
På en lunken forårsdag
Kom jeg i tanke om alle dine tekster
Du fik mig til at lære dem udenad
Nu kan jeg aldrig mere læse samme genre
Og dine valmueviolinmelodier nynner jeg
Stadigvæk når jeg spadserer ad Nørrebrogade
Lader mine negle gro sig i vildrede
Så uanstændigt smuds begraver sig i lagene
Klipper jeg dem nu, glemmer jeg hvordan man cykler
Er i ubalance, i trance
Lad mig indse et liv levet på empati
Sjældent fremstår utiltalende
Sito Fossy Biosa Apr 2020
KAMU MENGAKU CINTA AKU-Oklasasadu, yang seisi ruh berdiri melamun.
Oklasasadu, yang biasanya menaruh tangan kananmu di telinga kiriku.
Oklasasadu, pendek pun kali luas menguap berbisa tubuh bukan lagi ruh.
Oklasasadu, mana guna jika mungkin tersisa iri, ruh ini sebagai bukti, HANYA tuhan YANG MEMBENCIKU.

Tadi adalah mimpi, saat Oklasasadu terdapat sapa.
Keluar masuk tanpa rasa, Oklasasadu di saat masa yang hening lagi menyapa dia.
Melihat Oklasasadu sepertinya berubah mentega diantara saya.
Setahuku Oklasasadu hanya benci padanya.
Dia pikir Oklasasadu tidak pernah sadar, adanya dia berulah saja.

Bangun siang di tengah malam, ada Oklasasadu berbunyi (a ku la mu nan mu) diulang hingga benar-benar tenang dalam dirinya. Him. Membunuh dengan halusnya empati.
oklasasadu is a diction that was deliberately created by Sito Fossy Biosa to express his frustration with God, disappointment, against God, and the concept of Godhead. ⊙a concrete poetry project⊙

— The End —