Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Alia Ruray Jan 2015
Aku membencimu, karena kau buatku benci akan diri.
Ya, benci tidak bukan adalah rasa yang buruk.
Tetap saja kubenci.

Aku benci
Untuk semua indera kesepian
yang kerap kau tebar, oh hanya untukku.
Atas semua rasa ketidakbisaan
yang tentu diberi tanpa sadarmu.
Kepada semua cita keserupaan
yang dengan sederhana menyeret sendu.
Dalam semua ragam roman
yang buatku mati kutu.
Lalu yang terpenting...
dengan semua daya tarikmu.

Tidak, kau keliru.
Aku tidak memujimu,
sudah jelas tertera; aku membencimu.
Ugh, kau buatku sesak sampai kepayang
Tersengal-sengal, girang.
coffeesign  Jun 2013
Puisi Rangga
coffeesign Jun 2013
Aku lari ke hutan, kemudian menyanyiku
Aku lari ke pantai, kemudian teriakku
Sepi… Sepi dan sendiri aku benci.
Aku ingin bingar. Aku mau di pasar.

Bosan aku dengan penat,
dan enyah saja kau, pekat!
Seperti berjelaga jika aku sendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh

Ahh.. ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang
di tembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya?
Biar terderah,
atau… aku harus lari ke hutan belok ke pantai?
Aridea P  Nov 2011
12 Rasa Cinta
Aridea P Nov 2011
Palembang, Kamis 6 Januari 2011

Hari ini aku seneng banget
Aku sedang dekat dengan seseorang
Dan aku tak yakin menyebutnya cinta
Karena aku tuk saat ini tak percaya dengan cinta

Cinta memang indah sih
Tapi aku sedang tidak beruntung saat aku dengan mantan
Aku sekarang bisa merasakan dua belas rasa cinta
Sayang, kangen, senang, kecewa, cemas, marah, perih,
sedih, menyesal, bimbang, benci, dan lain-lain
Oleh karena iti aku tak sanggup bertemu cinta
Lebih baik tunggu saja hingga aku siap

Tapi bila aku mendapatkan satu kesempatan lagi
Aku berjanji tuk mengambilnya
Tak akan ku sia-siakan kesempatan itu
Sungguh aku berjanji

Aku tak sanggup untuk bercerita tentang nya
Karena ku takut rasa itu akan berubah
Dan yang ku rasa akan berbeda
Pasti itu akan menyakiti hatiku
Sangat

Dan yang manusia tahu
Mereka tidak mau tersakiti
Apalagi oleh cinta :)
Jika kau tanya siapa aku
Bagaimana harus kujawab?*

*Tiada hari tanpa kukenakan kedok tebal ini
Menebar senyum, canda, berpesta
Aku meraung sambil tertawa

Riasan mata dan bibir dengan berbagai opsi warna
Jangan! Jangan terlalu pucat juga jangan terlalu mencolok
Nanti orang tidak senang
Kau kan harus memuaskan setiap mata
Jangan lupa pasang tameng itu tanggal demi tanggal
Jika tak lalai kalungkan secercah pamor dan aga

Bagaimana jika terlalu pucat?
Ah ya orang  tidak suka
Cakap nista kan menghardik
Memekik
Menghamun
Siapa monyet abu kucam menjijikkan didepanku?

Namun jika terlalu mencolok
Jua hinaan berkunjung ada
Biar ku beritahu
Mereka tak suka kau lebih darinya

Aku benci dunia
Aku berantakan
Kecurian
Namaku hilang dimakan cacian
Bagaikan karang tertutup berjebah rumput lautan
Aku mahkota yang hilang

Ah! Omong kosong semua!
Enyah kau kepala cemar
Umbi harus kembali didekat akar
Aku berkenan rujuk atas jasadku
Biar aku melalak tinggal abu
Aku enggan gemang
Aku punya Sembilan nyawa

Jika kau tanya siapa aku
Aku namaku
Jangan berani-berani hina nama itu!
Marcapada boleh berlimpah belang dan muka dua
Aku  jijik serupa dengan dunia
Oleh Novita Olivera
Puisi ini untuk dilombakan dalam Deklamasi Puisi Pekan Seni Tiga 2016 yang bertemakan "Inilah Aku".
Mengisahkan kekecewaan dan bentuk penentangan aku akan tuntutan dunia yang selalu berkomentar akan dirinya. Diakhir puisi, aku kembali percaya diri akan sosok asli dirinya dan tidak peduli akan apa yang dunia katakan.
Sipaa Adriani Jun 2019
Rasanya tubuhku seperti ditikam jutaan kali
Ragaku,perlahan mati
Rasaku hancur tak bertepi
Dan kau si bajingan,yang ku dambakan
Yang selalu ku beri pujian
Yang detik ini masih pertahankan
Tapi malah membunuh ku secara perlahan

Aku benci hadirmu yang selalu membayangi diri
Disaat ku mulai melangkah kan kaki
Sejauh mungkin, melupakan kau
Dan rasa kita yang perlahan mati

Tolong,untuk kali ini
Jadilah bajingan yang sedikit punya rasa baik hati
Bantu sedikit aku memulihkan raga ini
Bantu aku sedikit percaya diri
Bahwa kau memang sudah sepantasnya tak di sisi
Pergilah jauh dan tak perlu lagi kau kembali disini

Rasaku sudah mati
Sejak kau memilih berlalu pergi
Aku benci
Tapi aku mencintai
John F McCullagh Feb 2019
Someone has cut off my hands, not that it caused any pain.
Look upon me, a proud man’s daughter, enjoy then what remains.
My eyes will stare into your soul. My lips bear the trace of smile.
My portrait has lent immortality to this woman who never had child..
I was both a wife and a lover, this painting was made for my swain,
But he had both a wife and a mistress. In Florence he couldn’t remain.
In me you will see light and darkness. Sadness is there in my eyes.
My family has made me an older man’s bride; my circumstance breeds my disguise.
Her portrait hangs in the national gallery in Washington D.C. Her portrait painter made quite the name for himself when, thirty years later, he gave us the Mona Lisa
Ari  Jan 2014
Kamu
Ari Jan 2014
Mencinta layaknya sejati
Saling benci meski tak dari hati
Datang dan pergi tanpa mengucap janji

Sadar tak pernah pergi,
Percaya kan selalu kembali
Muncul tanpa pertanda,
Pergi tanpa kata
Saling temani dalam sepi,
Berbicara tanpa suara
Mengerti dan pahami,
Layaknya sakit milik bersama

Ada saat butuh,
Hilang saat rindu
Satu yang tak pernah jadi milikku,
kamu.
Qadriah  Oct 2013
Pungguk
Qadriah Oct 2013
Aku benci bila tutur bicara mu kurang jelas.
Aku lalu bagaikan Si Pungguk merayu malam melabuhkan tirai.
Putus asa rindukan purnama.
Kerana terkandung butir kecil harapan dalam setiap bait yang kau coretkan.
Yang telah kau utuskan.
Padaku.

Hening pagi pun tidak dinanti lagi.

Izinkan ku teroka awan di sana
Mungkin sayapku bukan untuk langit ini
Mungkin persinggahanku bukan di lembah ini
Jangan bimbang duhai cinta
Senja berlabuh, aku sudah tiada.
ga  Jan 2018
Esok Kau Benci
ga Jan 2018
Kau yang menyibak beliung demi pelangi
Mengulurkan tanganmu ke dalam gelap
Mengumpan senyum pada bara arang
Memberi warna pada langit abu-abu

Kau yang mengusik tirai gelap selimut jiwaku
Merentangkan tangan pada amuk badai
Meneteskan cahaya pada awan kabut
Mengurai jerat muak dan kecewa

Mungkin esok pagi
Kau akan membenciku
Selagi malam
Ingatlah aku dalam-dalam
27/12/2017
masa lalu..
aku rindu akan masa lalu
tapi maaf aku juga benci masa lalu.

wahai masa lalu,
aku sudah memaafkan mu sejak lama,
tapi untuk menerima mu kembali aku butuh waktu lama.

karna aku benci perubahan,
aku tidak suka melihat kebelakang lagi,
sekali lagi maaf.

jangan menyesal,
ini bukan kesalahan mu,
hanya saja hukum karma sedang berlangsung.

— The End —