Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Bintun Nahl 1453 Mar 2015
Mungkin suamimu tak pandai berkata apalagi merayu dengan romantisme karya sastra...
Tapi mungkin dengan cara itulah Allah menjaga lisannya...
Menjauhkannya dari fitnah dunia yang tak halal baginya...

Mungkin suamimu tak pandai berkata..
Tapi heningnya menahan kita banyak bicara..
Memutus rantai kalimat sanggahan yang lahirkan perkara..
Sehingga keseimbangan suasana lebih terjaga..

Andai saja Allah ciptakan sebaliknya, mungkin rumahmu bagai arena tarung laga
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin istrimu tak berparas mempesona
Apalagi secantik selebritis di warta berita..
Tapi mungkin lisannya selalu berucap kata mutiara yang terpancar dari jiwa yang terjaga...

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin hatimu tak tenang saat jauh darinya
Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin suamimu bukanlah saudagar kaya yang membawa pulang limpahan laba hasil usaha...
Namun meskipun besarannya begitu sederhana...
Mungkin ia selalu menjaga kehalalan apa yang dibawa..

Mungkin suamimu bukanlah pejabat yang bertahta, yang dihormati dan dipuja bawahannya
Tapi mungkin dibalik kedudukannya yang biasa, ia mampu menjadi imam bagi keluarga

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya,
Mungkin belum tentu ia miliki derajat takwa
Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa yang masakannya selezat pujasera...
Tapi mungkin ia pandai mendidik buah hatinya, memahat pribadi yang berkarater mulia.

Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa,
Yang terkadang masakannya itu-itu saja
Tapi mungkin ia pandai mengatur alokasi harta, sehingga pemberianmu tak terhambur percuma

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin kecintaanmu akan terlalu berlebih padanya...
Melebihi cintamu pada Allah sang pemberi karunia..
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat kau melakukan semuanya
Tapi mungkin ia sabar membantumu... meringankan pekerjaan rumah tangga..
Sehingga semua terlaksana dengan kerja sama..

Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat minim perannya dalam keluarga...
Tapi mungkin ia sangat keras bekerja
Sehingga nafkah telah cukup terpenuhi lewat dirinya...

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin banyak para gadis menanti dipinang menjadi yang kedua
Jika suamimu terlalu sempurna...
Aaa.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Tak mampu menyulap rumah menjadi rapi tertata...
Tapi mungkin ia begitu cerdas menguasai matematika...
Sehingga anak yang cerdas dalam eksakta terlahir dari rahimnya karena genetika...

Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Menambah sedikit tugasmu dalam membantunya bekerja..
Tapi mungkin ia begitu taat dalam beragama..
Membimbing anak-anak dalam kerangka syariat agama...
Sehingga meringankan kewajibanmu dalam membimbing keluarga

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin engkau merasa tugasmu telah tertunai sempurna..
Cukup sekedar menyempurnakan nafkah keluarga
Aaa..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Percayalah......
Selalu ada kebaikan dalam setiap ketetapan Allah Sang Sutradara
Maka temukanlah sebanyak-banyaknya rahasia dibaliknya..
Agar engkau mengerti mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Jikalau engkau masih sulit menemukan jawabannya...
Gantilah kaca matamu dengan kacamata syukur atas segala karunia...

Adalah hakmu jika engkau berharap Khadijahmu menjadi lebih sempurna...
Asalkan kau siap membimbingnya dengan menjadi Muhammad baginya.

‪#‎RZMuhasabah‬

Suka · Komentari · Bagikan
Joshua Soesanto Jun 2014
called "Papaver Somniferum"

perempuan seperti bunga *****
mempesona juga mematikan
di ekstrak di murnikan
di setubuhi di suntikan
konteks itu rasa
kohesi dalam pembuluh darah

serasa terbang tak menapak
ternyata aku overdosis kata

jangan penjarakan!
teriak pemadat rasa
jarum sajak masih menempel di tangan
"aku ini hanya pemakai kata"
kata yang ku tulis diam-diam
lalu kau membaca, merekahlah analogi rasa

aku ingat hari itu
kau berpakaian penuh warna
aku mulai gila
inikah suntikan pada kepala? pantas..
beringas

aku mulai sadar
saat kau bersenandung tentang orang lain
menjelang mentari tenggelam
aku bungkam

mungkin kali ini jarum terisi racun
suntik kemana?
"aku tidak akan memilih nyawa"
hanya memilih nadi yang pernah berwarna
kini melabuh mencapai titik jenuh

sesungguhnya sang pemberontak ingin bicara
tentang kopi tentang mimpi
tentang pantai tentang ombak
tentang terik tentang hujan
tentang candu tentang perjalanan
tentang rencana tentang pergi lalu menghilang
tetapi kau mengokang senjata

kembali aku bungkam
angkat kaki..
pergi dengan kutukan.
Banda Neira - Esok Pasti Jumpa #NowPlaying #Tracklist
Berderap tegap nyaring bersuara
Saat pertama ku pajang jakun menutup pundak dan dada
"Universitasku universitas Indonesia. "
"Terangkum dalam frasa 'buku pesta dan cinta'"

Sayang hanya dalam nyanyian belaka
Isi kisahku hanya buku, tanpa pesta dan cinta

Jangan kurang jangan lebih jua
Pesta dan cinta punya takar unik pas tuk dicoba
Seperti kopi kelebihan kekurangan gula
Ada takaran pas 'tuk tiap lidah yg meminta

Kisah uiku kisah pesta
Pesta merayakan kebahagiaan,  kejayaan,  atau mungkin lepasnya keperjakaan
Kisah uiku kisah cinta
Cinta teman sebaya,  cinta maba alat pelampiasan atau cinta kakak tingkat kece mempesona
Jika kisah uimu belum ada pesta dan cinta
Maka jangan paksa diri menyeret kaki lepas dari skripsi dan tugas yang ada

**Entah malang atau baik nasib akhir kisahnya
Jangan mau lulus jika belum mencoba
Dalam lagu mars universitas indonesia,  terdapat kalimat "buku,  pesta dan cinta" yang melambangkan kehidupan mahasiswa UI selama diperkuliahan.  Namun terkadang,  tidak semua bisa merasakan ketiganya.  Ada yang hanya membaca buku,  ada yang hanya berpesta, pula ada yang hanya pergi kuliah mengemis atau menebar cinta.  Adalah baiknya,  jika sebelum lulus nanti,  kita dapat merasakan ketiganya.  Entah baik atau buruk perjalanannya,  setidaknya kamu takkan penasaran karena tidak pernah mencoba.
a daydreamer Dec 2018
Ada sesuatu di dalam diriku;
Suatu kehampaan yang
Tak tertandingi.

—Dan itu semua,
Hilang sekejap saat melihat
Senyummu yang manis
Tak ada tandingannya.

Setiap kali aku ingin menatap,
Aku menampar pipiku keras
Karena kamu, walaupun mempesona,
Belum ditakdirkan
Untukku.
Sedih rasanya, melihat sesuatu yang indah, tapi tidak bisa di singgah.
ga Sep 2017
Pernahkah aku menjadi kembang apimu
Meletup-letup berirama
Mempesona penuh warna
Memantik rindu tak kunjung reda

Pernahkah aku menjadi senyummu
Segaris indah warna merah
Membentuk sudut surga
Di atas pipimu yang merona

Pernahkah aku menjadi bungamu
Harum mewangi walaupun sepi
Senyum melekat tiada henti
Bermekaran di relung hati

Atau

Apakah aku ini sedihmu
Terbendung oleh pelupuk
Membasahi mata cokelatmu
Tumpah menyusuri sudut matamu
Pernahkah aku menjadi "aku" bagimu
Nita Nov 2019
Kemarin malam
Keheningan datang merayu
Untuk memulai sebuah percakapan denganmu
Dengan topik ringan tentang kehidupan
Duduk di atas motor berboncengan
Sesekali kamu mencuri pandang melalui kaca spion sambil tersenyum
Sedangkan aku berusaha mengendalikan debar  di dada
Ah, senyummu sungguh mempesona
Tapi, apakah kita bisa bersama?
Jogja, 1 November 2019
Surya Kurniawan Oct 2017
Komedi yang kamu sukai
Haha hihi hangat ironi
Satir paling getir diantara syair-syair
Yang gamang dan anyir
Ayat paling menyayat diantara nubuat-nubuat
Kala nanti kamu dibaiat

Di halaman, mengepul gelembung
Berisi suara, jerit menderit
Masygul berlarat-larat
Sunyi senyap, tak berharap tertangkap
Seloroh yang kerap kau kudap

Tragis, tentu saja
Pantas, hatimu melecur
Panas cerita yang kau ulur
Mampukah dikebiri?
Jangan-jangan kamu puas melacur
Mengangkangi memori yang hancur
Kesana kemari
Menjilat rupa tak terhingga
Menggigil dalam persona mempesona

Tak seperti banyak cerita
Kamu hanya memamah hampa
Tiada terkira
Hingga kamu
Lupa cara bahagia
Semua jalan setapak akan bercabang, lama atau singkat, gema maupun lekat.

— The End —