Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Coco Aug 2019
Bersama suara tawa
Terdengung hasrat hati sedikit kata
Dia yang berbaik hati
Dan saya yang bersakit sakit

Merangkak dibawah kebaikannya
Menggumam kala dia tertawa
Gapai senyumnya yang tak kasat hati
Bahkan, rela tenggelam dalam pasir khayalnya

Hm, apakah ini saatnya?
Pengakuan akan hasrat hati sebenarnya?
Mengenai rasa dan karsa

Di akhir petang ini,
Bersama riakan air dan sapaan ombak
Bahkan ditemani oleh anak kepiting lucu
Dan lembayung surya sebagai saksi
Saya, sang khalayak yang tengah berdiri
Memintanya untuk berhenti
Baik dalam melangkah, ataupun berlari
Karena saya akan mencari sisi ujung lembayung surya yang lain
Dan dia tak perlu tahu jika memang tak ingin
Terima kasih
Hope u enjoy it!
Surya Kurniawan Oct 2017
Sepuluh berkumpul,
Yang tujuh berganti.

Dunia ini masih sangat gila.

Kehidupan tak boleh berbaik hati
Sedang kematian mati dimutilasi
Oleh segregasi manusia waras tak tahu diri

Dunia ini berakhir gila.  

Saking gilanya,
Yang berhimpun terkapar mati.
Tergeletak dipenggal, meninggal
Akal dan luhur budi berganti

Jadi,
Sekumpulan gila mengibarkan selebaran selamat tinggal
Yang lain menggasak grafiti dan vandal
Begundal disisakan termarjinal
Kewarasan mewabah ganas tak terbantahkan

Lalu muncul manusia
Bergerombol berebut botol-botol alkohol
Berharap ikut gila sedikit saja,
jadi mereka tak ikut menderita

Sepuluh gila beraliansi
Yang tiga bertumbuh
Tujuh lainnya berempati
"Who am I? Am I not unique? Maybe I am not here at all"
fatin Aug 2022
kamu menjauh.
itu bukan salahku
aku tak lagi rindu
aneh.. tapi nyaman.
dingin, sunyi tapi aku suka.
ketidakpastianmu aku tak rasa lagi
aku sudah aman pastinya..
tapi, ada beberapa pertanyaanku tak kau jawab
.
.
sudah kau jumpa tempat nyamanmu?
apakah sama empuk bahu itu?
apa kau menangis lepas seperti dulu?
apa kau jumpa rumahmu?
ketawamu sudah girang?
bagaimana hatimu?
baikkah orang-orang disana?
indahkah permandangan tempat barumu?
apa kau tak lagi sedar?
.
.
tempat nyamanmu bukanlah rumah, tapi orang yg memberi kau rasa cinta.
empuk bahu itu bukan tentang siapa, tapi nyaman yg kau rasa.
menangis lepas itu bukan tentang malu, tapi jujurkah kau pada dirimu sendiri?
apa kau tak lagi sedar?
.
.
.
takkan kau temu kan apa yang kau cari selagi kau tak berbaik pada semesta
.
berbaik hatilah

— The End —