Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Bintun Nahl 1453 Mar 2015
3 Maret 1924..
Tak banyak уαηg tahu αρα уαηg telah terjadi ∂ι hari itu | dahsyatnya makar & kemunduran umat telah melupakan peristiwa detik2 hancurnya institusi daulah Khilafah sang pemersatu
Hingga derita mendera bertubi silih berganti menimpa muslim ∂ι segala penjuru | teraniaya,terhina,tercabik,tertindas,tersakiti,terjajah,menangis tersedu
Umat уαηg satu tak lagi menyatu | terpecah tersekat oleh nation state buatan sekutu | bak anak ayam kehilangan induk terancam hidupnya sewaktu-waktu
Begitulah wajah muslim hari ini | ketika tiada lagi institusi уαηg melindungi | problematika terjadi tiada henti
Hari ini | tepat 91 tahun umat Islam hidup tanpa institusi Khilafah | saatnya melawan lupa & bergerak mewujudkannya
Khilafah janji Allah tersampaikan melalui lisan mulia Rasulullah SAW | walau banyak уαηg beranggapan utopis kembali mewujudkannya | yakinlah tiada janji уαηg pernah ingkar kecuali janjiNya
Nabi saw bersabda,
"Akan datang kepada kalian masa kenabian,& atas kehendak Allah masa itu akan datang.Kemudian,Allah akan menghapusnya,jika Ia berkehendak menghapusnya.
Setelah itu,akan datang masa Kekhilafahan ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah;& atas kehendak Allah masa itu akan datang.Lalu,Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya.
Setelah itu,akan datang kepada kalian,masa raja menggigit (raja yang dzalim),& atas kehendak Allah masa itu akan datang.Lalu,Allah menghapusnya,jika Ia berkehendak menghapusnya.
Setelah itu,akan datang masa raja dictator (pemaksa);& atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya.
Kemudian,datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, beliau diam".
[HR. Imam Ahmad ]
Saudaraku,
Telah tiba saatnya satukan langkah satukan perjuangan,
Menyongsong kembali janji Allah Sang Penggegam Kehidupan,
Tegaknya kembali Daulah Khilafah ∂ι atas jalan kenabian..
Takbir !!
Allahuakbar !
SalamPerjuangan!
‪#‎3RDMARCH1924‬
‪#‎melawanLupa‬
Alia Ruray May 2014
Sekuntum mawar yang kau berikan
Mawar merah dengan segenap tumpahan perasaanmu
Hanya sekuntum, tetapi cukup untuk melumpuhkan
Cukup untuk melambangkan rasamu

Tak ku mengerti, sebenarnya
untuk apa kau memuji?
Tak ku mengerti, sejujurnya
untuk apa kau bermanis-manis?
Sungguh, tak ku mengerti
untuk apa?


Sekuntum mawar yang kau berikan
Mewakili perasaan yang membutakan
Meskipun rasa dan pikirmu tersampaikan,
Hei, tak semua hal memiliki jawaban, bukan?
Safira Azizah Dec 2019
Aku suka kata-kata
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ begitu pun kamu
tapi bukankah
Seno pernah mengutuk kata-kata karena
mereka sudah terlalu banyak di dunia?*
.kata-kata tak punya makna
apalagi jiwa
kata-kata mudah menguap
sampai kita harus (mengurungnya)
sebelum terevaporasi entah-berentah
tak lagi dipahami!

Apa arti 'kita'
jika kata-kata tak punya makna?

Aku cukup payah
mencari kata 'kita' di antara tumpukan buku
yang tak selesai kubaca.

Kamu pernah bilang
aku membiusㅡmembisukan
tapi bukankah kata hanya sampai
bila diutarakan? tidak ke selatan, 'kan?

Kata-kata memang tak punya makna
apalagi yang tak tersampaikan
kata-kata mudah dilupakan
meski kamu pandai meramu kata
menjadi sajak-sajak cinta, dan menyuapiku:
semua terasa getir, aku tak punya selera.

Aku hanya bisa
menelan perasaan penasaran
yang tak kunjung habis.

Hingga aku kepayahan
merapal kata-kata 'kita,'
entah-berentah
Aku belum paham.
September 2019
.*dalam cerpen Seno Gumira Ajidarma "Sepotong Senja untuk Pacarku"
#sajaktober
#metafora
fatin Oct 2021
Nak
Ibumu lahir saat gawat ekonomi seluruh semesta
Saat gawat sebumi memikirkan nilai
Saat dunia ditimpa wabah tak ternampak
Tapi dunia masih cantik

Nak
Ibumu saksi dunia sedang gusar
Saksi pemimpinan goyah
Rebutkan yg tak pasti
Matanya buta
Telinga nya tuli
Tak terdengar rintihan kasta bawahan
Tak terpeduli dan lari meninggalkan hakiki
Ibumu tegak ditengah
Saat mereka berkelahi
Bercemuhan
Hai, ibu saksi saat mereka tak waras

Nak,
Ibumu saksi peninggalan ramai org
Mata kepala ibu melihat org rebah tak bermaya
Ibumu saksi bapak menangisi anak
Bayi lahir tak bersusu ibu
Adik pergi tak berpeluk abang
Dan
Ibumu saksi org tak bisa menjamah nasi
Bukan kerna tak upaya
Tapi kerna rakus ahli prejudis
Dan anjing ditaktor
.
.
Nak
Ibumu saksi saat propaganda dilaungkan
"Demokrasi ini adalah kita semua
Suara kamu kami dengar"
.
.
Anakku
Dengarlah
Ibumu saksi saat dunia tak adil tapi dihias indah
Ibumu saksi saat negeri kita kacau tapi dirai aman
Ibumu saksi nak...
Ibumu saksi perit itu tak cuma kehilangan
Tapi rindu yg bakal tak terubatkan
Salam yg takkan tersampaikan

Dan sebelum kau hingga ke saat itu
Harus lah kau tau
Setiap sisi kita tertanam secebis sedikit hati
Maka harus kau cari yg baik baik sentiasa
.
Kerna mmg sifat dunia begitu
Rebut yg tak pasti
Bertelinga dan tuli
Bergeliga tapi rakus
Dan punyai mata tapi buta
Dan harus kau ingat yg merbahaya sekali
Punyai iman tapi tak berTuhan

— The End —