Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Gothboy Feb 2020
Crush,pag hanga
Salitang na imbento para pag ka tamad di alintana
Dahil lahat na nangyayari
Ginagawa di bali
Mahirap man
Masaktan sulit lahat,ikaw dahilan
Nakita kita sa daan
Umuulan wala kang payong
Papayungan ka kahit ako’y medyo maulanan
Wag nang tumanong nang bakit
Sagot ko jan abay alangan
Ayaw ko magkasakit ka
Ayaw din na masaktan

Alagaan ka,kahit di na sarili
Sa mood mo naka depende
Tatabihan ka lalagyan ngiti sa labi
Kahit mga tula ko iyong sina sauli

Oo iyong sinasauli
Mas mabuti pang tinapon mo nalang
Baka may maka pulot
Tapos kiligin
Kesa sayo walang pakiramdam
Dati sweet
Nong di mo pa alam
Biglang pumait
Uwian mga langam
Bakit ang sakit
Walang karapatan
Bawal masaktan
Sa babaeng puro hanap pogi palagi naman sina saktan

Sinasaktan kana nga ignore ka lang
Parang ako sayo
Dapat nga humaling ako kay lexi lore nalang
Kaso pinili ka
Parang **** sa estudyante
Recitation,pero iwas kana
Pero kapag gwapo kahit ikaw mang ligaw ayus lang
Kahit pina paasa ka sigi kalang
Kung ayaw mo sa sarili mo sakin ka nalang

Bibigyang atensyon 24/7
Pagmamahal parang kanin
Sa mang inasal di ka mabibitin
Kung hahambing ang sarili ko
Para akong hotel
Kasi ilang araw ka lang nag stay sakin…………
Bella Ayu Apr 2019
Untuk yang merindukan Rumah, lebih dari apapun.
Rumah bukan lah tentang bangunan, ruang, pintu-pintu yang kokoh, atau jendela-jendela yang ditata.
Bukan tentang jenis kayu apa yang digunakan untuk pintu-pintu, jendela-jendela, entah itu jati, sigi atau mahoni.
Ini tentang apa yang hidup di dalam sana.


Aku pernah memiliki rumah, dan selalu ingin kembali pulang kesana, tapi seseorang yang memiliki peranan sangat penting di rumah, pergi meninggalkan, anggaplah ia sebagai jantungnya, dan ketika jantung tersebut sudah berhenti berdetak, mati lah yang akan kau temukan. Barangkali ia sudah menemukan rumah barunya, dan benar saja.
Baginya aku dan ibu hanyalah tamu, dan kau tidak pernah benar-benar menerima tamu, mereka lalu lalang disana, ia menemukan rumah barunya, bukan aku bukan juga ibu.

Saat aku berusaha sekuat tenaga untuk kembali pulang dan mengingat-ingat jalan menuju rumah, aku menemukannya, namun rumah itu sudah terkunci sangat rapat, aku megetuknya, tak juga si pemilik membukakan pintunya, beberapa waktu aku masi mencobanya, mungkin tidur di teras rumah ini dan berharap suatu waktu pintunya akan dibuka oleh sang pemilik, namun waktu yang ku tunggu itu tak pernah datang. Aku mencoba mengintip lewat jendela-jendela yang kokoh, aku melihat seorang anak kecil laki-laki berlarian di ruang tengah dekat perapian. Aku tersingkir.

Hujan turun dengan derasnya, bukan dari langit, melainkan dari pelupuk mataku, sepertinya awan hitam menyelimuti seluruh ruang hatiku, aku tersadar bahwa ia sudah benar-benar pergi meninggalkan rumah lamanya, dan sudah benar-benar juga menemukan rumah barunya.

Saat ini aku sedang mencoba untuk membangun rumah yang lebih kuat, kokoh, dan indah. Aku tidak akan kembali pulang atau kembali mengingat-ingat jalan menuju rumah lamaku.
Aku akan membuatnya sendiri, dan semoga rumah baruku tidak pergi lagi.

— The End —