Aku pernah diajak pulang.
Senyumnya seperti figura kecil di ujung ruang,
Sentuhannya familiar seperti mainan usang.
Aku tidak mau diajak pulang.
Tangannya hangat seperti teh yang baru dituang,
Tatapannya halus seperti selimut yang sudah dibuang,
Tapi sekarang belum saatnya pulang.
Aku ditinggal pulang oleh mama.
Katanya dia tidak bisa berlama-lama,
Katanya dia masih orang yang sama,
Yang walaupun raganya sudah tidak bisa diajak bercengkrama,
Balut hangat cintanya akan selalu jadi rumah.
Homesick is never for a place, it’s for memories and the people inside it.