Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Fahali Machi Mar 2012
jika sebuah botol berisi api harus dilemparkan ke wajah-wajah anonimus sebagai bentuk pembelaan terhadap kaum-kaum marjinal. akan kuisi botol ini berisi bunga dan kulemparkan kepada dirimu sebagai bentuk pembelaan diriku terhadap benih-benih benci dirimu kepadaku.
(in English)

if this bottle that filled with fire i must throw to the face of the anonymous as a form of my defense to the marginals, i'll fill the bottle with flower and i'll throw it to your face, as a form of defense of your hatred to me
Aridea P Oct 2011
Teriakan demi teriakan
Kami... menangis...
Sakit... sakit...
Kenapa? Mengapa?

Setiap detik hati kami
Selalu resah dan gelisah
Terbelenggu, kami terbelenggu
Apa salah kami? Apa yang jadi dendam?

Anak cucu kami
Tak bersalah? Tak tahu menahu?
Tapi mengapa?
Kau binasakan mereka?
Kau hancurkan kami?

Mengapa kami, tempat tinggal kami?
Kenapa? Mengapa?
Tolong... tolong... Tuhan
Apa rencana-Mu?
Apa yang Kau inginkan?

Kami sabar, kami diam!
Seakan menunggu ajal datang
Kami diam, kami takut
Suara ledakan hancurkan hati kami

Kenapa? Tak ada pembelaan?
Mengapa? Harus ada perang?
Kami lemah kami tak  berdaya!
Kami hanya bisa menunggu!
Entah apa yang ditunggu.

Ajalkah...
Damaikah...
Ataupun derita...
Ya Tuhan kami...
Mengapa ini terjadi??
Diadema L Amadea Jun 2019
mungkin kita seperti berjarak

ditambah rasa canggung setelah menganggungkan pembelaan untuk menjadi yang paling benar

tapi percayalah

di setiap kesempatan

di dalam diam

dan kalau lagi sempat

saya tak pernah lupa untuk rindu

iya, rindu kamu.




tapi saya sudah bilang,
kalau saya sempat.
gakpernah sempat soalnya saya sibuk menyangi kamu.




HAHHAHAHAHHAHAHAHHAHA

— The End —