Ia sepi bernama pilu,
dikisahkannya tentang sedih dan sepi yang selalu datang disaat malam tiba.
Mengambil alih segala yang berenang dikepala, tanpa terkecuali.
Kamu lagi, kamu lagi.
Ucap semesta.
Yang satu itu memang karya tuhan favoritku.
Ia renggut semua bahagia dariku.
Berganti sepi yang bernama pilu.