sajak yang terulang semua terlihat sama balkon di pagi hari dengan kopi kita bercengkerama lepas kata
rasa manis tanpa gula terasa kita masih tetap bertukar kisah dari hulu ke hilir tanpa derasnya alur kita masih tetap saling menghibur
akan ada waktu waktu di antara batas cemburu dan kerelaan menerima kenyataan sebagai buah resonansi pengakuan
kamu selalu bisa menerjemahkan rasa yang tak sempat singgah sederet sajak demi sajak, aku begah kapan terhenti? terhenti saat di culik damai pertanda bahwa jiwa kita pergi kata itu diam sediam damai itu sendiri
langit biru mendayu tapi mata ini semu hanya bayangan perlahan melayu haru.. karena tak sempat menyentuhmu
hanya memaksa sumpah menanak lelah meminum darah sedikit sengatan lebah, aku pun rebah terbangun, lalu ingat ternyata ada..ya..ada seikat warna yang tak pernah kita miliki
ternyata kau pun tahu, aku menunggu dari balik pohon tua di seberang sungai "tunggu sajalah, sampai lumut memakan dinding waktu" abu-abu, karena takut jatuh hati
kamu di bawa pergi seorang tuan dengan kapal bernama masa lalu sedangkan aku disini diam-diam menyulam awan menjadi kamu
jika kamu di antara damai dan terang aku rela menyembunyikan bintang aku rela menyembunyikan mentari aku rela menyandera damai semesta karena kamu keajaiban yang aku panggil dalam percakapan bisu tanpa suara
sejauh perjalanan mata dan hati aku pun pergi tak sempat menoleh kebelakang hanya menitipkan pesan tak harap balasan
semoga harimu bermuara pada kesederhanaan sesederhana tuhan menaruh cinta baru tiap pagi sesederhana embun pada dedadunan sesederhana matahari.. indah dan jatuh begitu eloknya sesederhana.. sesederhana..
kamu apa adanya.
Dustin Tebbutt - The Breach #Nowplaying #Tracklist