tuanku telah meninggal sudah tak dapat lagi ia ucap sajak-sajak getir perlawanan atas tuhan apalagi senandung bintang atas kita
tuanku telah meninggal sentuhannya dingin tubuhnya kaku sajaknya menjadi pisau dan gurauannya antarkan duka
ia tetap tertawa dalam kematiannya karena jasadnya dapat terus hidup sebagai manusia lain yang bagiku, entah siapa yang bahkan tak kukenali danurnya
jika bisa aku ingin mengembalikan tubuh itu padanya akan kugali kuburan dalam hatinya kutarik keluar jenazahnya dan kubangkitkan, dalam sebuah peluk dan angan
akan kubiarkan ia merasuk pada tubuh tak berhati, tak berjiwa itu pada tubuh hidup gentayangan itu