mencintai tanpa memiliki. klasik, ya, apa boleh buat? aku tak pernah menganggapmu adalah milikku, pun aku adalah milikmu. namun rasa itu tumbuh di antara kita, tanpa satu pun yang memaksa. aku tau kau masih memiliki seseorang dalam daftar prioritasmu, terlebih, mungkin dirinya lah yang nomor satu. tunggu, bukan berarti aku senang dijadikan yang kesekian; lagi-lagi, apa boleh buat? aku hanya bisa menunggu sampai sang waktu memberiku lelah yang luar biasa hingga rasa sabarku perlahan habis, karena ku tau perasaanku takkan pernah.