sulutan api mengubah abu menjadi seikat amarah rembesan air dari balik kelopak mata disulap menjadi rintik air hujan
dan bumi pun berdansa pada mereka yang bersenang-senang bergembira menepuk-nepuk tanah melalui kaki riang suka cita dalam pesta pora satu ruang sesak berisi terompet seruan hura-hura
menjerit dan meronta lalu tertawa dalam kebohongan tersedak dan tersedu ketika bintang pergi dan hilang hanya untuk punah sementara
untuk datang dan terlempar kembali ke dunia nyata menyambut kesolekan-kesolekan dan kemunafikan-kemunafikan kepura-puraan topeng-topeng dalam sandiwara,