masih aku ingat hari-hari dimana belum berisikan akan engkau sebagaimana tiap harinya yang terasa hanya parau belum lagi hatiku yang sesak lantaran banyak dibuat sendu sampai pada suatu pagi sekitar jam sepuluh, dapat aku lihat kau datangi aku dari jauh kau jabat tanganku, kau sebutkan namamu selalu aku kagumi cara Tuhan membuat yang jauh menjadi satu dan hanya jika kau berkenan, boleh aku titipkan segenap hati, cinta, serta pengharapanku? lalu sama-sama kita bangun cinta itu, kita jaga dan kita pupuk kita pelihara supaya jangan dicabut Tuhan kembali