Hiruk pikuk kebencian Menjadi bagian dari malam ini Suara-suara lantang itu Berhasil memenuhi gendang telinga ini Atas dua insan yang berkecamuk Penantian keadilan serta merta Aku bersembunyi dalam doaku yang terburu-buru Sabar, katamu. Bagai asupan yang bahkan aku tidak lapar sekalipun