Malam itu, Ia memperlakukanku bak seorang putri Kami berjalan-jalan berkeliling kota dengan sepeda motor Yang pernah ia ceritakan, motor itu dibelikan ayahnya ketika ia berusia delapan belas Tidak hanya berkeliling kota, kami juga makan sepuluh tusuk sate padang di gerobak pinggir jalan Bertukar cerita, bertukar senda gurau, atau bahkan bertukar lelucon yang sebenarnya tidak lucu satu sama lain Aku suka dengan cara ia menggenggam tanganku, mengusap lembut pucuk kepalaku, dan memberikanku senyum terbaiknya
Tentu, tak hanya malam itu Hari hariku selalu diwarnai olehnya Sampai akhirnya malam ini, ia meperlakukan perempuan lain; sama sepertiku dulu Bedanya, itu bukan aku