Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
May 2019
Aku ingin menulis puisi untuk pacarku.
Tapi penaku mati.
Tintaku tidak cukup untuk kata-kata rasa.

Jadi aku mulai mengisi penaku dengan air mata.
Kutulis rasa dengan huruf tanpa warna.

Tapi kau tidak bisa membaca.
Kau tidak pernah bisa membaca, sayang.
Antara warnaku redup,
atau matamu yang memilih buta.
Namun, aku terus menulis kata.
Belum cukup juga.

Sebelum patah,
Kuputuskan ganti tinta.

Mungkin dengan darah.
Grabriella Cresemcia
Written by
Grabriella Cresemcia  22/F/Indonesia
(22/F/Indonesia)   
  395
   Suzy Berlinsky
Please log in to view and add comments on poems