3..2..1.. aku hitung tempat pijak cakrawala tapi tidak pada tempu jejak awan mereka pinta benah kala diri diacung pangkal lusa berpayung tangguh
metronom berdecak habis sabar bagai waktu berkecimpung ikut mengawasi tanda memaafkan kabarnya
kamu boleh lihai bersembunyi, tetapi gelombang muara mimpi tetap pilih rasa hujan hujan rindu katanya karena dinginnya menggigit menyebar hentikan kata buat tercekat, ke seluruh tubuh buat menggigil
aku sudah bangun dari terkejut terimakasih terutama kamu, ciptaan di penghujung hari karen satu dan lain hal