Ini malam, sekali lagi kuteguk obat kantuk —menulis semalam sekali bila perlu, bila rindu— supaya lekas sembuh kangen kerasku. Dan kiranya, sampai jumpa di pejam mata. Ya? Ya.
Ada banjir di suatu petang, banjir yang paling kutakuti. Banjir air sudah biasa, banjir yang ini luar biasa. Kenangan di mana-mana. Banjir basah di mata, banjir pilu di hati, banjir rindu di ulu.