Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
 
Aridea P Sep 2012
Palembang, 5 September 2012

Aku melihatmu,
sama seperti waktu pertama kali aku melihatnya.
Bukan karena ketampananmu,
tetapi karena kamu seorang Lelaki.

Namun dia bukan kamu,,,
dan kamu bukanlah dirinya,,,

Tak pernah aku melihat jari-jemarinya,
seperti aku melihat jemarimu.
Bukan hazel green eyes dia juga yang kulihat,
melainkan hitam bola matamu.

Aku melihatmu,
dari kursi belakang bus.
Did you see me?
Aku turun dari bus dan menghampirimu.

Namun yang kulihat bukan senyumanmu,
karena kamu tak pernah tersenyum kepadaku.
Bukan senyumannya juga yang ku harapkan,
melainkan senyumanmu.
Aridea P Sep 2012
Palembang, 29 Agustus 2012

Kamu dimana?

Di sini?

Tidak!

Tapi mengapa kamu sedekat ini?
Aridea P Sep 2012
Palembang, 31 Agustus 2012

Bulan
Bulat
Kuning
Terang
Di dunia yang gelap,
segelap hidupku

Bulan
Sendirian
Berlari
Mengejar mentari
Membutuhkan sinar,
sama seperti aku

Aku masih bisa mendengar lagu di udara
Hingga mentari tiba
Bulan pun hilang,
seperti akal ku
Aku ditinggal sendiri
Dan lagu pun berhenti
Aridea P Aug 2012
THANKS FOR EVERYTHING

I WILL FORGET YOU.


GOOD BYE, _
Aridea P Aug 2012
You are my nightmare.
Aridea P Jul 2012
Palembang, 4 Juli 2012

Ini bukan tentang cinta
Ini tentang hidup
Cinta karena hidup
Bukan hidup karena cinta
Hidup mati, cinta tetap hidup
Cinta mati, hidup akan mati
Hidup hanya sekali
Cinta berulang kali
Aridea P Jul 2012
Palembang, 28 Juni 2012

Haruskah ku hapus semua fotomu dari folderku?
Haruskah ku buang semua gambarmu dari kotakku?
Haruskah ku remove kamu dari teman facebookku?
Haruskah ku unfollow kamu dari twitterku?
Haruskah ku kubur dalam-dalam kertas puisi untukmu?
Haruskah ku tutup semua jejaring sosialku?
Haruskah ku berjalan ke seluruh dunia,
menghafal semua nama negara tuk melupakan namamu?
Haruskah ku menyelami seluruh samudera,
mengingat semua rupa makhluk laut
agar bisa melupakan rupa wajahmu?
Haruskah aku menyusuri padang pasir serta pegunungan,
berjalan tanpa arah supaya melupakan jalan rumahmu?
Haruskah aku terjun dari tebing tertinggi,
atau dari jurang terdalam,
supaya kepalaku terbentur dan melupakan semua tentangmu?
Haruskah?
Karena aku sudah tak sanggup lagi di sini
Hidup denganmu, dengan kamu
Next page