Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Aridea P Jan 2014
Palembang, 14 Januari 2014

Apa yang susah?
Menguasai diri sendiri memang susah
Melakukan ini tapi takut, takut salah
Tapi tidak dilakukan akan menyesal, juga salah

Apa yang mudah?
Memerintah orang memang mudahnya
Menyuruh orang melakukan kehendaknya
Entah siapa yang untung dan rugi di antaranya

Apa yang gampang?
Menghakimi orang juga gampang
Tak peduli tampang
Mau presiden, mau pejabat, mau gembel asal hati senang

Apa yang gampil?
Menasehati orang juga gampil
Tinggal ucapkan kalimat kecil
Berlagak bak orang yang terbiasa nan terampil

Apa yang sukar?
Menyadarkan orang itu yang sukar
Meski hati sudah dongkol dan mulai terbakar
Apa daya orang itu tak sadar-sadar

#miris
Aridea P Nov 2011
Kau datang di saat ku menginginkanmu
Kau bagaikan menerangi hidupku
Ku tersenyum di setiap waktu
Ku selalu memikirkanmu

Kau menjauh entah mengapa
Ku tersadar bahwa ku yang memulainya
Kau tak sedetikpun berbicara
Ku hanya bisa menyesal

Ku mulai belajar tuk melupakanmu
Ku buka hati ini tuk yang lain
Namun tiba-tiba kau datang dengan sejuta kata
Entah apakah kau berpura-pura peduli pada ku

Kau menyentuh hidup ku, lagi
Kau buat aku menginginkanmu, lagi
Kau buat aku salah tingkah, lagi
Serasa tak ingin aku kehlangan mu, lagi

Kau membuat aku bersyukur pernah mengenal mu
Kau adalah hal terindah yang tak nyata yang pernah aku tahu
Kau adalah semua topik pembicaraan yang ku ceritakan
Kau adalah yang mengiringi perjalanan singkat hidup ku

Kau yang amat susah lepas dari ingatan ku
Kau yang menerangi hidup ku
Kau lah alasan aku tersenyum di setiap waktu
Kau lah yang ku harap hadir di mimpi ku

Kau...
Yang selalu aku harapkan hadir di sisi ku
Yang selalu membuatku ingin merasakan peluk mu
Yang ingin sekali mengecup bibir mu

Kau...
Yang selalu membuat aku gelisah
Yang membuat aku berusaha lebih baik
Yang membuat ku berusaha lebih pantas tuk dimiliki

Kau...
Tak pernah habis kata-kata untuk mu
Selalu ku puji dirimu
Ku ingin bisa mengatakan bahwa
Aku sangat mencintaimu

I LOVE YOU
Aridea P Nov 2011
Palembang, 3 November

Masih ingat ku di usia muda
Saat ku dikelilingi ruang hampa
Jari tetap menggoreskan tinta
Hati tetap menerawang asa

Di hati terdalam terselip doa indah
Permohonan gadis kecil yang kesepian
Aku berdoa tapi terus bekerja
Sendirian.. Tak ada seorangpun di sekitar

Merasa orang biasa tak kan mengerti
Susah pun tuk diungkap
Tak mampi lagi berucap
Malu pun yang ada di setiap kata

Berjanji kepada Tuhan
Akan berbuat baik jika diberi teman
Tipe yang langsung mengerti akan keadaan
Dan tak harus ku ucap lagi tuk Dia dengarkan

Bisa ku dengar semua sunyi
Ada kejutan dibalik kesunyian-Nya
Akan selalu ku nanti Soulmate Aridea
Hingga Tuhan percaya aku akan membutuhkannya


Created by. Aridea Purple a.k.a Erika Maya W Handoko
ayu rinanda Apr 2012
Gua sama sekali gak maksudbuat ngejelekin, ngejatuhin cowo gua yang sekarang 

gua punya cerita yang mungkin lu semua pernah ngadapin dengan kejadia yang sama

gua punya cowo, asli gua sayang banget sama dia, gua pengen ngebahagia in dia kayak gua pengen ngebahagian keluarga gua. Tapi, ada banyak hal yang selalu buat gua ragu sama dia.
1. dia gak pernah sms ato nelponin gua duluan alesan tidur.
2. gak pernah bilang sayang sama gua, kecuali waktu nembak
3. kalo di ajakin alesan nya segudang, mungkin penuh kali tu gudang 
pasti lu semua punya pikiran kalo dia Cuma mainin gua, ato pun gak sayang sama gua?

tapi biarpun dia kayak gitu, gak tau kenapa gua tetep aja sayang. Gua ikut aturan dia, gua ikut apa maunuya dia. Pokoknya semua maunya dia gua jabanin deh 
karena ada satu hal di diri dia yang sulit banget gua lupain selama ini adalah KENYAMANAN kalo dideket dia.
Padahal yah, gua punya seseorang yang jelas.jelas sayang sa,ma gua, bias ngasih apa aja yang gua mau, yang bias ngebahagia in gua dengan semua hal yang dia punya, dia adalah mantan gua yang pacaran sama gua 2 tahun lebih.
gua udah banyak ngelewatin hari sama dia, susah maupun senang, dia mungkin satu.satu cowo yang paling ngerti siapa gua.
cowo yang paling care sama gua, pokok nya cowo yang paling sempurna deh dia 
meskipun kayak gitu tetep aja gua gak bisa boongin ati mgua sendiri, pacaran sama dia tapi inget orang lain buat apa coba?
lagian gua harus nurut apa kata orang tua gua gak boleh pacaran sama dia, toh gua gak bias ngelawan.

buat kamu cowo yang jadi pacar aku : please donk sayang, jangan cuek sama aku.
jangan suka banyak alesan, aku tuh sayang banget sama kamu.
coba deh kamu yang ngertiin aku sekali.kali jangan akunya terus donk 

buat kamu cowo yang aku sakitin : maapin aku udah nyakitin kaamu, semoga diluar sana kamu bakal ketemu cewe yang syang banget sama kamu.
maapin aku 

#sekarang gua Cuma pengen satu hal yaitu lepas dari kedua.duanya.
gua mau orang baaru, tapi gua takut tuk memulai itu semua 
sangat.sangat btakut
Aridea P Jan 2014
Ayahku adalah Cahaya
Yang menerangiku dalam perjalanan di dunia
Menuntunku tuk memilih arah yang tepat
Menyayangiku sepanjang doanya
Memelukku dari jauh dalam sholatnya
Menciumku melalui ayat-ayat suci yang dibacanya

Ibuku adalah Udara
Yang memberikanku kehidupan ini
Yang menyentuhku dengan hati
Menyayangiku sepanjang kuku yang akan selalu tumbuh
Merangkulku dengan hati dan pikirannya
Merawatku sepenuh hati dan segenap raganya

Adik-adikku adalah Air
Yang menyejukkan dengan senyuman mereka
Motivasiku tuk meraih impian mereka
Alasanku bekerja keras tuk membangun bahtera
Dengan mereka aku sangat bahagia
Dengan suara mereka aku kuat
.
.
.
Namun aku hanyalah Aku
Yang tak mampu memiliki mereka seutuhnya
Yang tak miliki cukup banyak waktu tuk mengenal mereka
Yang jarang bersua dan menanam rindu pada mereka
Aku hanyalah pejuang di Samudera Seberang

Aku hanyalah Aku
Yang memiliki perasaan dan pikiran
Tuk memilih jalan hidupku sendiri
Yang membutuhkan seorang teman
Teman sejati yang sejak dulu kun anti
Teman yang benar-benar tean
Yang ada di sampingku saat susah senang
Selamanya …
Sundari Mahendra May 2017
Sejak kecil mereka aku kasihi dengan sangat
Tak boleh ada  masalah dan persoalan yang didapat
Aku memberi yang dibutuhkan
Walau kadang agak dipaksakan

Melalui hari-hari sekolah kalian ku bimbing
Melalui waktu-waktu susah kau ku bina
Mengarungi saat-saat penting kau kutemani
Tak ada saat dimana kau kutinggalkan

Masuk masa perkuliahan kau dapatkan
dimana kau ingin melanjutkan pendidikanmu
Walau seakan mustahil tapi Tuhan memberi
itulah yang aku ingatkan

Masa perkuliahan kau jalani juga gadisku
Pergaulan yang susah kau lewati
Kau dapati teman-teman sendiri
Yang memenuhi hari-hari yang dilewati

Kau dapati juga seorang jaka
Yang kau suka karena berbeda
Pandai dan dapat dipercaya
Kau kenalkan dia sebagai pacar
Aridea P Oct 2011
Jiwa ku terbang
Raga ku hilang
Raga ku menangis
Hati ku mencari

Saay hancur hati ku
Berkeping-keping bagai sisik
Susah dicari untuk dihiasi lagi
Untuk menjadi seutuhnya hati

Serpihan hati ini terbang
Sisa, ku peluk erat sampai ku mati
Sampai kembali lagi
Jiwa dan raga ku ke sini

Tempat terindah kini hatiku
Saat menemukan mereka
Dalam buaian hangat
Hidupku indah untuk selamanya

Le Gra,
created by. Aridea Purple
Elle Sang Jan 2016
Tersenyumlah selagi kau mampu
Tertawalah kalau kau ingin
Karena ada kalanya dimana senyumanmu akan membuat orang menangis
Dan tawamu akan berubah menjadi air mata yang kau luapkan
Hidup di dunia hanya sementara
Jangan kau sia-siakan hanya demi kesenangan semata
Seperti semua yang ada, hidup diciptakan berpasangan
Ada susah ada senang
Dan kalau kau hanya terpaut pada kesenangan
Kau akan menyadari suatu saat
Bagaimana waktu tak dapat diputar kembali
Dan hanya penyesalan yang menemanimu pada akhirnya
For eyang Rini, may she rest in peace.
Aliya N Raissa Sep 2016
Aku ingat awalnya
Mimpi itu aku simpan
Mimpi itu aku timbun
Aku tidak berasumsi
Aku tidak berekspektasi

Tapi kau datang
Di malam yang tidak kusangka
Mencari celah untuk masuk
Mencari cara untuk dekat
Ya, kamu waktu itu
Saat awal mula tahun ini

Secepat angin ku ada di pelukmu
Ku terbaring di kasur
Ku merasa hangatmu
Ku ada di sisimu
Ku memilikimu

Mungkin memang benar,
kata Kafka waktu itu

"He who seeks does not find, but he who does not seek will be found."

Memang mungkin,
tak perlu susah payah
tak perlu menunggu
apalagi mencari
Karena bila takdir
Ia akan datang sendiri
Noandy Mar 2016
/1/
Merindu berarti meranggas
Bak guguran detik demi detik
Pada tangan pedih di petang hari
Merindu berarti meradang
Saat senandung semu
Dari semua kisahmu
Menorehkan luka
Pada jejak lisanku
Yang tak kunjung bermuara
Karena kita yang bertualang
Hanyalah jiwa dalam deru
Jerit

/2/
Siapa yang tinggal dalam gelap
Jika bukan sekumpul hantu
Dan kepulan sisa ragamu
Yang denyut nadinya
Sangat susah untuk kuraba
Untuk apa membunuh diri
Bila ternyata
Tak pernah hidup
Di cinta hingar bingar
Di pilu tak berpijar
Sumbu tubuhmu
Akankah menyala lagi
Apabila ku dekap dalam ratap?

/3/
Terbitnya kabut
Setelah fajar
Takkan bisa
Gantikan
Kenanganmu dalam redup
Aridea P Jul 2012
Palembang. 26 Juni 2012

Kalau udara tak bisa dibeli
Mengapa aku tidak bisa bernafas tanpamu?
Kalau cinta membuat orang bahagia
Mengapa aku menangis setiap kali mengingatmu?
Kalau berkata begitu mudah
Mengapa sangat susah tuk bilang I Love You?
Sundari Mahendra Dec 2016
Diantara waktu pergi dan pulang

Selamat pagi sapanya dan demikian juga balasku
Segar melihat senyum dipagi yang kelabu
Mendung mengantung seolah siap untuk terjun

Silahkan wahai hujan
basahi bumi ku tercinta ini dengan kesegaran
tapi kalau bisa jangan terlalu banyak
kasihan mereka yang selalu susah
dengan kehidupan banjir dan kuyup

Sore kembali pulang juga dengan hujan
seolah mau berkata
Tidak ada yang dapat menahanku
kecuali Tuhan Sang Khalik
Mai May 2018
Namamu memudar dari otakku
Seakan-akan hanya sesekali terlintas
Namamu menjadi tak seperti dulu
Selalu hadir seperti tanpa batas

Apa aku terjangkit amnesia?
Melupakan nama yang pernah kucinta
Sedikit demi sedikit wajahmu mulai sirna
Perlahan bayangmu mulai tiada

Baguslah jika benar itu adanya
Aku tidak perlu susah susah lagi berupaya
Membuatku lelah dalam mencinta
Lalu aku pergi seenaknya
lullabies Jun 2018
Aku telah belajar banyak dari sunyi. Bagaimana menyimpan sendiri hal - hal yang orang lain susah mengerti. Kau boleh berfikir aku penuh teka teki, tetapi memang itulah satu - satunya cara agar ketika aku kecewa, aku tidak akan menyalahkan siapa - siapa.
dipersembahkan untuk diriku sendiri
Qadriah Oct 2013
kadang-kadang tensi

kerana aku ada

tiga puluh tiga

sebab menyayangi engkau.

susah nak lupa.

tapi nasib baik

akhirnya aku jumpa

tiga puluh empat

sebab untuk berhenti.

tapi bukan membenci.
this poem is in Malay. can't help but to publish it
Sundari Mahendra May 2017
Sejak kecil mereka aku kasihi dengan sangat
Tak boleh ada  masalah dan persoalan yang didapat
Aku memberi yang dibutuhkan
Walau kadang agak dipaksakan

Melalui hari-hari sekolah kalian ku bimbing
Melalui waktu-waktu susah kau ku bina
Mengarungi saat-saat penting kau kutemani
Tak ada saat dimana kau kutinggalkan

Masuk masa perkuliahan kau dapatkan
dimana kau ingin melanjutkan pendidikanmu
Walau seakan mustahil tapi Tuhan memberi
itulah yang aku ingatkan

Masa-masa kuliah kau jalani
Walau banyak protes sana sini
Karena inginkan sesuatu yang lebih lagi
Kau salahkan kami

Lulus sudah kuliahmu nak...
Kau sandang gelas sarjanamu
Pakailah itu sebagai modah untuk hidupmu
Memasuki dunia kerja yang baru
Sundari Mahendra May 2017
Sejak kecil mereka aku kasihi dengan sangat
Tak boleh ada  masalah dan persoalan yang didapat
Aku memberi yang dibutuhkan
Walau kadang agak dipaksakan

Melalui hari-hari sekolah kalian ku bimbing
Melalui waktu-waktu susah kau ku bina
Mengarungi saat-saat penting kau kutemani
Tak ada saat dimana kau kutinggalkan

Masuk masa perkuliahan kau dapatkan
dimana kau ingin melanjutkan pendidikanmu
Walau seakan mustahil tapi Tuhan memberi
itulah yang aku ingatkan

Masa-masa perkuliahan kau jalani juga nak...
Ada rasa berontak yang tak terperi
Ingin mencoba dunia seni
Dimana banyak hidup berseri

Tepuk tangan dan kata-kata manis
Kau terima dengan senang hati
Untuk kebanggaan diri pribadi
Untuk kejayaan yang kau ingini
Diadema L Amadea Feb 2019
mudah saja

yang susah kan hidup saya

bukan hidupnya

mengapa menakutkan yang sudah bahagia ?
takut itu hanya kepada Allah

ingat itu ya pemuda
fatin Sep 2021
"Jika benar kurangnya dia bisa sempurnakan kamu
Apa kurangku tak cukup?"

Kita di kamarmu malam ini
Membahas apakah semesta masih maukan kita?
Apakah alam masih setuju...
.
.
.
.
10 tahun berlalu pantas
Kita masih belum dewasa tentang soal ini...
Seperti ada sesuatu yg menahan
Tapi tak kau luahkan...

Dan saat itu tak ku kenal lagi permintaanmu
Permintaan yg polos, tapi menghancurkan...

Tapi aku pasti itu mmg benar kamu
Yg susah tuk ku duga
Keras kepala
Amarahmu tak pernah reda
Sayangmu tak kau nampakkan...
Dan mau mu yg tak jelas...
Kamu berantakkan

Halusku sebut namamu... lalu,
"Dunia takkan pernah habis kau jelajahi
Kelak kau kan pertemukan apa yg tertulis buatmu
Semesta juga harus setuju jika itu sudah kehendaknya
Jadi tak usahlah kau risau"

Semakin jauh
Kita tak bertemu lagi.
ZZ Mar 2018
diamlah kali ini.

kau tak perlu menjaga lisanmu agar tak melukaiku
kau tak perlu susah payah menahan isi kepalamu agar tidak bocor
atau berusaha berpikir, karena aku tau itu bukan hal yang kau lakukan.

diam saja, itu saja

karena malam ini aku tak akan mencacimu.
aku hanya akan duduk. memandangimu membakar semua kecemasanmu
diam saja, pejamkan mata.

karena malam ini kau cuma butuh rasa yang kubutuhkan juga
rasa saat jemari-Nya membelai kepalamu dan mengelus tengkukmu
lebih dari rasa hangat. rasa dekat, dan rasa hadir

rasa yang membuatmu tak ingin lagi mengangkat kepala.
15 Maret 2018

juga dapat dibaca di https://tintaqabila.wordpress.com/2018/03/15/dekat/
lessache Apr 2020
aku tahu jawabannya
tapi jika belum ditanyakan, ada yang mengusik di dalam sana. tadi, aku mengumpulkan tekad–haha terdengar lebay mungkin. izin bertanya kepada si pujaan hati, are you by any chance have a girlfriend? and he said yes.
pasti bertanya-tanya darimana aku tahu itu, dia pikir aku tidak melihat semua status di instagram tentang pacarnya.
someone said it's very rare for two people liking each other in the same time..

saat ini pesannya belum kubalas, kadang ada rasa kesal karena dia datang saat kesusahan saja. sudah mencoba meninggalkan tapi, susah ya. harus ada pelampiasan tapi tidak mungkin singgah di hati orang untuk melupakan orang lain, itu jahat, menurutku.
lessache May 2020
takut, takut banget.
takut enggak bisa liat mereka pisah bahkan kalau emang udah waktunya.
mau nikmatin masa-masa sekarang untuk jatuh lebih dalam lagi, tapi aku punya masa depan yang penting. nyesel baru tau mereka tahun 2018. kata orang-orang "enggak penting siapa yang ada dari awal, karena yang bertahan sampai akhir itu hebat" tapi aku juga takut, takut enggak akan bertahan sampai akhir, sampai mereka pilih jalannya masing-masing. I'm scared of leaving, farewell, it hurts. mereka bikin aku seneng, ketawa, hal-hal kecil yang mereka lakuin bisa bikin jutaan orang bahagia, they've save so many lives. mau coba lupain pelan-pelan dan bodoamatan kalo ada berita tentang mereka juga gak mungkin. gak akan pernah bisa karena ya mungkin kayak gini once in a lifetime. susah banget emang kalo udah sesayang ini sama orang, walaupun orang itu gak tau kita gimana, tapi semacam ada tali yang nyatuin perasaan satu orang ke orang lainnya, ah lebay kamu. tapi bener loh! aku ngerasa banget, mungkin aku yang udah dewasa nanti baca ini bakalan "apaan sih kok lebay, alay banget" hehehe maaf ya far. soalnya gak tau lagi mau cerita ke siapa, temen? gak ngertiin, internet friends? banyaaaaaaaak yang satu frekuensi, tapi aku gak bisa cerita ke mereka. satu-satunya ya ini. kalo mungkin nanti aku baca ini lagi entah 2025, 2030, atau bahkan 2050, inget ya kamu pernah sayaaaaaaaaaaaaaaaaang banget sama 7 orang yang jauh disana, yang setiap hari isi hari-hari kamu, jangan coba lupain deh!!! kalo bisa cari tau kabar mereka!!!!!
this is for 7 brightest stars in my life <3
gadisunja Mar 2020
Bun,

susah sekali menjadi orang tengah.
Tahu kanan dan tahu kiri, tapi
tidak menganan, tidak mengiri.
Menengah adalah stagnan, Bun.
Menengah artinya mesti mau tahu banyak.
Menengah artinya pasrah.
Menengah dah.
Menengadah.
Meneng.
bagaimana caranya jadi manusia?
6 a.m di Surabaya - 1 a.m di Gaza

Saat bangun tidur badanku terasa lemas.
Masih terlalu pagi aku masih ingin berbaring di kasur.
Sambil kubuka akun X orang orang Gaza yang kukenal.
Tapi hanya akun Omar yang tampak aktif.
Memposting apapun yang sedang dia alami.

Omar mengeluh susah tidur.
Kedinginan berselimut kain tipis usang.
Banyak nyamuk masuk ke tendanya.
Sementara di luar suara zanana mengganggu.
Diselingi ledakan bombardir pesawat jet.

10 a.m di Surabaya - 05 a.m di Gaza

Aku bosan menunggu antrian bank yang ramai.
Sambil menunggu sepi kubuka lagi akun Omar.
Dia mengeluh melihat banyak belatung.
Merubung sisa tepungnya yang hampir kadaluwarsa.
  Dia tak bisa lagi membuat roti.

11 a.m di Surabaya - 06 a.m di Gaza

Aku menunggu ojek online di tepi jalan.
Sambil merokok kubuka lagi akun Omar.
Dia mengeluh kehabisan sabun dan shampo.
Sementara air untuk mandi dan mencuci.
Hanya tersisa setengah ember.

01 p.m di Surabaya - 08 a.m di Gaza

Aku sedang makan siang di Peneleh.
Makan pecel sambil kubuka lagi akun Omar.
Dia mengeluh saat mengantri di toko.
Menghabiskan waktu dan tenaga.
Berdesak desakan hanya untuk sekantung roti.

04 p.m di Surabaya - 11 a.m di Gaza

Saat sore aku nongkrong di Wonokromo.
Minum kopi sambil kubuka lagi akun Omar.
Dia mengeluh setelah belanja di pasar.
Bawang , tomat , terong , kentang dan cabai.
Harganya semakin naik tak terjangkau.

06 p.m di Surabaya - 01 p.m di Gaza

Aku sedang duduk di beranda masjid.
Menunggu isya sambil kubuka lagi akun Omar.
Dia mengeluh setelah berjalan jauh.
Merasakan kepanasan dan kelelahan.
Hanya untuk mengecas ponselnya di solar panel dekat pantai.

08 p.m di Surabaya - 03 p.m di Gaza

Aku masih makan malam di Tunjungan.
Makan rawon sambil kubuka lagi akun Omar.
Ternyata di Gaza sedang hujan deras.
Omar mengeluh setelah tendanya kebanjiran.
Barang barangnya basah terkena air hujan.

09. p.m di Surabaya - 04 p.m di Gaza

Temanku mengajak minum kopi di kafe.
Minum cappucino sambil kubuka lagi akun Omar.
Dia mengeluh sudah lama tidak makan ayam.
Yang bisa dia lakukan hanyalah menggambar ayam.
Lalu menaruhnya di atas piring kosong.

10 p.m di Surabaya - 5 p.m di Gaza

Aku sedang menonton sepakbola.
Saat jeda kubuka lagi akun Omar.
Dia mengeluh setelah memeriksa Gofundme.
Hampir seminggu tak mendapat donasi.
Sementara uangnya hanya tersisa puluhan shekel.

01 a.m di Surabaya - 08 p.m di Gaza

Tengah malam aku bersiap tidur.
Sambil berbaring di kasur kubuka lagi akun Omar.
Ternyata pemukiman dekat tendanya baru saja dibombardir.
Omar mengeluh setelah kelelahan membantu evakuasi.
Dia hampir muntah melihat serpihan tubuh berlumuran darah.

03. a.m di Surabaya - 10 p.m di Gaza

Aku merasa kesulitan tidur.
Sambil mendengarkan musik kubuka lagi akun Omar.
Ternyata dia masih tetap mengeluh.
Merasa lelah terus menerus mengeluh.
Terlalu banyak keluhan hingga kelelahan mengeluh.

Aku juga lelah melihat Omar terus mengeluh.
Tapi orang yang menderita memang harus mengeluh.
Hanya mayat yang tak bisa lagi mengeluh.
Mayat tak merasakan penderitaan untuk dikeluhkan.
Daripada menjadi mayat lebih baik Omar tetap hidup walaupun terus mengeluh.


November 2024

By Alvian Eleven
Tengah malam di pinggiran kota Surabaya.
Aku duduk sendiri di teras kafe tua.
Kupandangi jalanan yang lengang.
Sambil kuhisap pelan pelan rokokku.
Dan kuteguk kopiku yang tak lagi panas.

Tapi pikiranku tidak berada di sini.
Pikiranku masih berada jauh di Gaza.
Dimana kekacauan panjang tak kunjung berakhir.
Hingga aku lelah melihatnya setiap hari.
Seperti pertunjukan horor harian tanpa akhir.

Kusambungkan ponselku dengan wifi.
Lalu kulihat layar ponselku yang kusam.
Dan kubuka akun sosial media orang orang Gaza.
Ahmed , Omar , Eman , Mariam , Abdallah , Mohammed dan lainnya.
Seperti biasa mereka selalu memposting.
I'm still alive... I'm still alive... I'm still alive...

Tapi ada akun Facebook yang telah lama membisu.
Akun ini tidak lagi memposting apapun selama berbulan bulan.
Tentu saja aku sangat mengkhawatirkannya.
Dan aku menerka nerka apa yang terjadi padanya.
Apakah dia masih hidup atau sudah mati ?!?...

Akun ini milik seorang gadis bernama Nour.
Dia mengungsi dari Al Rimal kota Gaza.
Aku mengenal dia sejak akhir tahun kemarin.
Lalu kami merasa saling dekat satu sama lain.
Terhubung pikiran dan perasaan.
Antara Gaza dan Surabaya.

Aku ingat setiap hari aku selalu memberinya kata kata penyemangat.
Agar dia sanggup melalui hari demi hari yang kacau , berat , melelahkan dan berbahaya.
Nour selalu menceritakan apapun yang dia alami.
Penderitaannya... ketakutannya... kegetirannya... kecemasannya... kelelahannya... kesedihannya....
Aku juga merasakannya.

Ada kalanya situasi tenang sesaat.
Cukup tenang bagi Nour untuk mengenang kehidupannya.
Dia mengunggah foto rumahnya , lingkungannya , kampusnya dan juga sudut sudut indah kota Gaza.
Saat semuanya masih ada sebelum 07 October.

Bagi Nour nostalgia adalah penghiburan sesaat.
Pelipur lara di tengah penderitaan panjang.
Aku selalu terlarut nostalgia apapun yang dia ceritakan padaku.
Bersama teman temannya dia suka nongkrong di kafe tepi pantai.
Menyusuri keramaian jalan Al Rashid lalu makan jagung dan es krim di tepi jalan.
Atau menghabiskan uang untuk belanja baju di Watan mall dan Capital mall.

Membaca buku adalah hobi utama Nour.
Dia sering membeli buku di toko Samir Mansour.
Lalu dia membaca buku buku itu di kamarnya.
Berdinding pink , meja yang tertata rapi.
Dan sebuah teddy bear besar di atas kasur.

Memasak adalah hobi Nour yang lain.
Setiap hari dia memasak apapun di tungku tanah liat depan tendanya.
Falafel , mulukhiya , shakshuka , maqluba.
Tampak begitu lezat hingga membuatku penasaran.
Seumur hidup aku tidak pernah memakan hidangan Arab.

Nour juga suka mendengarkan musik.
Dia menyuruhku mendengarkan lagu lagu Fairuz.
Penyanyi diva legendaris dari Lebanon yang dia idolakan.
Aku terpesona mendengarkan suara lembut Fairuz.
Menyanyikan lagu lagu Arab yang liriknya tak kumengerti.

Nour punya kucing berbulu putih tebal.
Kucing gemuk dan lucu yang bernama Kimba.
Setiap hari Kimba selalu dimanjakan Nour.
Tapi terkadang Nour mengeluh karena Kimba makan terlalu banyak.
Sementara makanan kucing susah dicari dan harganya naik tinggi.

Nour kuliah di Universitas Islamic Gaza.
Kampusnya telah hancur dan kuliahnya terhenti pada semester lima.
Tapi dia selalu bangga pernah menjadi muridnya Refaat.
Mewarisi ajarannya untuk melawan dengan tulisan.
Menulis apapun tentang Palestina dan kehidupan apa adanya di Gaza.
Dimana jiwa jiwa yang punya kehidupan tidak cuma dianggap sebagai angka.

Aku takut jika pada akhirnya Nour hanya menjadi angka.
Angka statistik para martir yang terus bertambah setiap hari.
Sementara dunia tidak mampu melakukan apapun selain hanya melihat pembantaian tanpa akhir.
Merampas kehidupan secara paksa dan menyakitkan.

Tak ada yang tidak menyakitkan di Gaza.
Tapi bagiku lebih menyakitkan tidak ada kabar apapun dari Nour.
Aku merasakan kehampaan kehilangan dia.
Aku merindukan percakapan dengan dia.
Yang bisa kulakukan sekarang hanyalah memandangi foto wajahnya yang cantik.

Don't leave me !.. please don't leave me alone !..
Nour selalu memohon seperti itu padaku.
Dia ingin aku selalu ada untuknya.
Tapi sekarang dia tidak ada untukku.
Dia telah meninggalkan aku tanpa kata.

Ketika kupandangi langit malam untuk sesaat.
Aku bertanya tanya tentang takdir Nour.
Apakah dia telah menjadi satu diantara bintang bintang di langit ?!
Ini tidak adil , aku mengenal Nour terlalu singkat pada waktu yang buruk ini.
Aku hanya ingin dia tetap berada di bumi , berada di kota Gaza yang dia cintai.
Aku sangat ingin menemuinya pada waktu yang baik seperti yang kami harapkan , waktu ketika tanah Palestina telah terbebaskan.


November 2024

By Alvian Eleven

— The End —