Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Purva Barva Jun 2020
Ye khwahish hamesha rehti hai dil mein ki,
Kaash us ek pal ko main phir ek baar saku,
Kaash us ek pal ko main zindagi se nikal saku,
Kaash us ek pal ko badal saku,
Kaash wo ek pal dobara laut aaye,
Aur jo kuch bigda tha use phir thik kar saku,
Ye to pata hai ki har khwahish ek din puri hoti hai,
Bas itni aarzoo hai ki ye bhi ek din mukkamal ** jaye!
Bas ye khwahishen bhi ek din mukkamal ** jaye!
Ankit Dubey May 2019
Yun is kadar anjaan banaya tumne  mujhko k khud ko bhi ma pahchan na saku,
Ek to pahle hi tere pyar me pagal tha dil mera,
Kuj aisa kiya tune k jindagi kisi aur rukh pe mod na saku,
Beeti bston me kuj nahi rakha ye janta agar mai hota,
Na rota teri yaad me na yun kabhi tanha hota,
Kabhi kabhi dil karta hai tere kareeb aaun,
Tujhe nigaah bharkar dekhu,
Teri najar se najar milaun,
Par door gaye ** tum to aise k chah kar bhi kareeb tumhare aa na saku,
Silsila bahut purana hai chahne valo k juda hone ka,
Bas pyar karne ka aur ksbhi mil na pane ka,
Kuj haal mera bhi aisa hai,
K tujhe chahu chahta jaun par tujhe kabhi apna bana na saku.....
I love u S
Shrivastva MK Feb 2017
Ai khuda Mujhe Hawa bna de,
Mujhe unke sanso me bsa de,
Kabhi bhi na ** Saku Dur unse
Aisi meri taqdeer bna De,

Ai khuda Mujhe aansoo bna De,
Mujhe unke aankho me bsa De,
Khushi ke Pal ** ya ** dukh ki ghari
Us Pal unke aankho se Mujhe chhalka de,

Ai khuda Mujhe sitara bna de,
Mujhe us Chand ke paas bitha de,
Jih bhar ke dekh lu Mai us Chand ko
Aisi chandani raat bna de,

Ai khuda Mujhe aaina bna de,
Mujhe unke kamre me bitha de,
Har Pal wo mere samne **
Aisi khubsurat pari unhe bna de,

Ai khuda Mujhe kajal bna de,
Mujhe unke aankho me laga de,
Na lage Unhe kisi ki nazar
Unke sare dukh Mujhe dila de,
Unke sare dukh Mujhe dila de....
So Dreamy Jan 2017
Kata demi kata
Kuleburkan menjadi beberapa helai untaian kalimat
Demi melepas seikat rindu
Untuk seseorang berpandangan sayu
Yang telah lama diombang-ambing oleh gelombang kelabu
Seberat langit mendung yang sendu
Berpayung ia lama mencari lentera menuju ujung jalan
Sembari menanti hentinya rintik hujan
Tanah becek berlumpur tempat kakinya lama singgah
Di mana guntur tak ada lelahnya menumpah ruahkan gundah

Kata demi kata
Kuleburkan menjadi beberapa helai untaian kalimat
Demi melekatkan seikat harapan
Untuk seseorang yang tengah dihuyung geramnya badai topan
Yang tak hentinya berharap agar matanya dibutakan mentari pagi
Jiwanya lama berkelana mencari, entah ke mana cahaya itu pergi
Jauh dalam sudut yang gelap ia dibiarkan sendiri*

-------------------------------------------------------­------------------------------------

Telah kuleburkan kata demi kata menjadi beberapa helai untaian kalimat
Untuk kompas dalam hidupmu yang telah kehilangan arah
Dibutakan oleh gulungan-gulungan masalah

Juga dalam doa-doa malamku dan setiap sujudku di atas sajadah,
Kubisikkan sebuah pinta agar dirimu selalu dalam pentunjuk-Nya,
Agar kelak dapat kau baca helaian untaian kalimat penyamangatku,
Yang kusampirkan dalam saku jaketmu hari itu,
Dapat merontokkan seluruh perasaan kelabu dalam kalbumu,
Mendepakmu dari sudut gelap di ruang tergelap pikiranmu sendiri.
Bintun Nahl 1453 Mar 2015
APA KAU TAK DENGAR ??

Sebuah nyanyian gerakan melingking lurus tajam
ke arah penguasa yang menusuk hati rakyat.

Para pemuda dan mahasiswa yang berada
dalam pusaran arus kerusakan
Maka tiada lagi, kita harus melawan !

Disaat buku hanya berada dikantong saku berdebu
Disaat pena tak lagi mengeluarkan goresan tajamnya
Disaat megaphonemu tak lagi bersuara karena usang
Disaat tongsismu membunuh sikap kritis !

Mana raunganmu wahai Pemuda ?
Keluarlah dari barak kos dan sekretariatanmu Mahasiswa !

Apa kau tak dengar ??

Mana raunganmu wahai Pemuda ?
Keluarlah dari barak kos dan sekretariatanmu Mahasiswa !

Apa kau tak dengar ??

Sungguh ibumu tak kan rela melihat dapur rumahnya
yang tak lagi mengepul

Apa kau tak dengar ??

Sungguh bapakmu tak kan rela melihat kau
menderita karena miskin tenaga

Apa kau tak dengar ??

Sungguh jalan raya merindukan berbagai aksi aksimu
disetiap hentakan langkah kakimu

Apa kau tak dengar ??

Sungguh engkau adalah Generasi yang diharapkan
ummat Muhammad !

Wahai Mahasiswa.. Kau pembebas dunia
Wahai Mahasiswa.. Kau penerus negeri

Wahai Mahasiswa.. Dikepalmu Khilafah !
Wahai Mahasiswa.. Dikepalmu Khilafah !
Wahai Mahasiswa.. Dikepalmu Khilafah !

‪#‎RinduPergolakan‬
Recently I thought of writing about the topic because whenever I used to achieve something.. it keeps me grounded thinking that I m here just to play a specific role sent by that almighty n should do it quitely.
I always used to think.. n do so.. ma doings in this world r so pitty in front of the magnitude of this Bramhaand
Mujhe lagta hai k main is Nirakar Qaynat k beech me kahi lakta hua hoon.. Means to say dat me being on this planet is lyk hanging smwhr in the middle with no strings attached..Ma planet being part of a galaxy constituting of millions n millions of planets n stars like mine n dat galaxy is a part of a universe dat consists of millions of galaxies like our own..Milky Way
I think the above description cn help..keep us ol grounded n realise k ek zarra bhi nahi hai hum is adbhut aur vishalkaye system me

Thinking of the universe.. it comes to me like this.. inspite of ol the definitions available..

SHIVA..THE NIRAKAR AS WE DEFINE GOD..THE MOST ANCIENT & THE MOST POWERFUL FORCE OF THE UNIVERSE SITTING IN DHYAAN POSTURE N OL DESE PLANETS..STARS..GALAXIES BEING PART OF HIM
JUST IMAGINE..TRUST ME U WILL GET D PICTURE INSTANTLY

INSPITE OF THE FACT TO WHICH RELIGION I BELONG..M BEING HONEST HERE.. ACCORDING TO MA KNOWLEDGE.."GOD VISHNU".."GOD SHIVA" & THE SOUND "OM" R THE MOST ANCIENT & POWERFUL FORCES PRESENT IN THIS UNIVERSE

MERI YA MERE SHABDO KI ITNI AUKAT TOH NAHI.. K KHUDA KI QAYNAT PE KUCH LIKH SAKU
HAATH JUD RAHE HAI BAAR BAAR USKE SAJDE ME..
KOI ANJANE ME TERE MUREED SE GUNAH ** JAYE TOH BAKSH DIYO

LOG BHUL GAYE SAB KUCH ROZI ROTI KAMANE ME..
KOI BEMISAAL TAQAT LAGI HUI HAI TERE HAR KARAM KO TOLNE APNE PAIMANE PE
JIS DAULAT AUR JINKE LIYE TU AMBAAR LAGA RAHA HAI..
AAKHIR SAB MITTI K DHER HAI.. JIS SAB K LIYE TU APNA WAJOOD MITA RAHA HAI

KUDRAT KI TAQAT KA KOI TOD NAHI..
BRAMHAAND K BRAM KA BHI KOI JOD NAHI..
KYA KYA ISNE APNE BHITAR SAMAYA HAI..
KABHI KISSI NE ISKA ANTH BHI TO NAHI SUJHAYA HAI

PRITHVI PE HAR EK JEEV IS BRAMHAAND KA HI ANSH HAI..
KHASKAR INSANI DIMAAG USSI KA VANSH HAI..
JISSE KOI SAMAJH NA SAKA..750 GMS KI ITEM..QAYNAT KI SABSE WICHITRA CHEEZ HAI
MERA EXPERIENCE..YE JAB TAK CHALA..SABHI RISHTO KO TAAK PE RAKH KAR KOI KISSI KA ** NA SAKA..MERE DIL ME YEHI TEASE HAI😊
Diya soni Feb 5
"Kese banu me woh jo me hu
Koi esa jis se me bhi mukhtalif ** saku,
Yeh bhi to meri hi khamoshi h
Jo mujhse mujhi tak ka fasla janti h..
Yeh bebasi bhi lazmi h
Jo utni hi haqeeqat h
Jitni is safar me meri talash"
xGalih Aug 2020
Sejenak kita tunda laju lalu-lalang kendaraan yang kebingungan di kota kecil yang mulai penuh sesak.
Menghentikan bising suara mesin di kepala.
Memejamkan mata dari keriuhan yang rumit dalam saku.
Menggantung gaun-gaun yang telah lama tak kita baringkan.

Barangkali kita terlalu sibuk melupakan.
Terlalu berusaha menjauh dari diri sendiri.
Mungkin kita ini tak pernah tersesat pada dunia yang menyesatkan siapa saja.
Tersedak tawa oleh lelucon yang mencekik mimpi-mimpi.

Kita terus berlari tanpa tahu arah, kebingungan dan gelisah.
Seperti kereta kuda di taman bermain yang sepi pengunjung.
Kita terus saja berbicara tanpa pernah merasa.
Seperti suara klakson yang meraung-raung di kota yang semakin sibuk.

Kita terlalu berapi-api memperdebatkan apa saja.
Terus berteriak dan terbakar.
Terlalu sering menertawai, tanpa tahu lelucon sesungguhnya.
Tanpa tahu upacara kematian telah dipersiapkan di akhir tawa.
Mayank Garg Jun 2020
Mujhe chhodkar voh khush hai
Toh shikaayat kaisi

Ab main unhe khush bhi na dekh saku
Toh ye mohabbat kaisi
Bulan tampak besar dan terang.
Aku memandangnya pada saat tengah malam.
Sambil berdiri di tepi sawah yang sepi.
Dekat rel kereta pinggiran Surabaya.

Kukeluarkan ponselku dari saku celana.
Lalu kupotret bulan yang kupandang.
Setelah itu langsung kuunggah fotonya.
Pada akun Instagramku.

Kulihat ada banyak postingan foto.
Dari akun Instagram orang orang Gaza.
Ternyata mereka juga sedang memandang bulan.
Bulan yang sama dengan yang kupandang.

Maha sedang duduk di atap rumah.
Dia memandang bulan sambil minum kopi.
Tanpa peduli bombardir pesawat jet.
Meledakkan pemukiman di Deir El Balah.

Omar sedang nongkrong dengan temannya.
Dia memandang bulan sambil merokok.
Melepas lelah setelah membantu relawan.
Membagikan makanan di Khan Yunis.

Mariam sedang termenung di depan tenda.
Dia memandang bulan sambil mengenang.
Kehidupannya yang hilang tak tersisa.
Terkubur puing puing rumahnya di Tel El Hawa.

Malak sedang menangis sedih.
Dia memandang bulan sambil mengingat.
Seorang teman akrabnya yang telah tiada.
Tewas terkena tembakan ******.

Dr Abraham sedang duduk di balkon.
Dia memandang bulan sambil mengeluh.
Kelelahan mengurusi orang orang terluka.
Memenuhi rumah sakit Al Nasser.

Begitulah bulan yang besar dan terang.
Menjadi penghias malam orang orang Gaza.
Yang masih terjebak kekacauan panjang.
Tanpa tahu kapan akan berakhir.


November 2024

By Alvian Eleven

— The End —