Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
ZZ Mar 2018
lagi, ingin ku menyalahkan takdir yang menyeretku kaki demi kaki
saat kusadari, kaulah hening yang tercipta di setiap kata sunyi.
ku harap kau yang ada di sini, jiwa dari tempat yang tiap hari kita datangi.
kali ini hanya ada suara jangkrik yang kegirangan
karena aku mulai terhanyut sepi.

kucoba abaikan tapi ada kosong yang selalu mengajakku kembali
“sini menangis lagi, aku tau kau tak sekuat ini”
tak apa, malam nanti kita akan bersua
dalam malam yang enggan berdusta
kuharap aku sedang mati,
tapi hanya terdengar ejekan raungan knalpot mobil yang tak peduli.

-“Aquarium kaca”, 17 April 2017
juga dapat dibaca di https://tintaqabila.wordpress.com/2017/04/29/kaki-demi-kaki/
nabilah Feb 2020
-
masih aku ingat hari-hari dimana belum berisikan akan engkau
sebagaimana tiap harinya yang terasa hanya parau
belum lagi hatiku yang sesak lantaran banyak dibuat sendu
sampai pada suatu pagi sekitar jam sepuluh,
dapat aku lihat kau datangi aku dari jauh
kau jabat tanganku, kau sebutkan namamu
selalu aku kagumi cara Tuhan membuat yang jauh menjadi satu
dan hanya jika kau berkenan, boleh aku titipkan segenap hati, cinta, serta pengharapanku?
lalu sama-sama kita bangun cinta itu, kita jaga dan kita pupuk
kita pelihara supaya jangan dicabut Tuhan kembali

— The End —