pola pikir bumi tak seiring hasrat pemimpi saat kala jatuhnya langit dari angkasa jutaan pasang mata melebur kadang hidup, seperti kopi rasanya
tegukan pertama serasa tembakan petir terasa penuh kejutan untuk setiap liur asapnya cari sudut, panorama inspirasi jauh hisap nikotin, seruput kepala cangkir
satu perempuan jatuh dalam cangkir dibayangi riuh ramai cerita cinta orang lain pelukan, cumbu pasif biar dada tertusuk duri, nikmati sajalah sendiri
kita masih muda, dosa kecil berbalik sedikit lentikan jemari memeluk selongsong leher sedikit kecupan akan lahir matahari kecil dari sana mungkin esok, lusa atau mungkin cukup hari ini
sekembalinya aku pada sepetir kopi daerah terasa benar ada yang berlari, memeluk lalu tersenyum, berkata "kopi ini mimpi" berkicaulah pisau, tusuk! bunuh!