menelan secercah jejak, jarak. ku banting kembali kepala terlihat senyum.. bergeludak
kopi brewing cerita blues harmoni harmonica pecahkan riak malam rasa cafe pinggiran kemang hanya berpandangan, memungut senyum yang terbuang
hentakan arus 3/4 pikiran berbicara pada otak rangkaian sajak mulut berteriak.. kata-kata pembuka, ledakan!
setelan 60'an, rokok ditangan seruput pelan-pelan, hey fancy! kenapa sendirian? bandana rock n rollan, Otis Spann berkumandang hisap rokok asap dibuang, mata terkadang melihat keluar
halusinasi kafein kalimantan sejenak melihat lesung tipis menunggu sendirian sesosok yang tak kunjung datang.