Ada hal yang terlalu indah. Tak bisa di jamah, Pembicaraan dengan mu yang mengusik kalbu , Menambah candu pada irama suaramu.
Singkat , penuh arti.
Kau yang terlalu pemalu, Aku yang begitu terpaku. Ingin bercakap hingga lupa waktu. Namun gengsi masih terbelenggu.
Diam-diam menatap , Diam-diam bergejolak, Matapun saling menatap, Garis senyum mulai terkuak.
Kita sama-sama saling Saling tahu, Saling ingin, Dan tak saling mengungkapkan,.
Sore yang mnjadi saksi mata, Pada pembicaraan di meja kedua, akan sekeping hati yang kian pasrah, Rasa Ketidakpastian yang ditelan mentah, Menjadi tema pembicaraan yang kian membetah.
Sejatinya, harapan kian menggersang, Mengikis hati tanpa bak diiris pedang, Dan semakin rasa ini mendalam, Semakin menumbuh renjana dalam diam.