pengecut itu hidup di sela huruf-huruf yang diukir oleh jari mahirnya sambil bersahut bunyi dengan si gadis di media sunyinya malam
pengecut itu dalam s e n y a p merayap ke pucuk harapan seorang gadis dengan senyuman kecut
sibuk sembari mabuk si gadis membingkai peti mati berbaring harapan si gadis yang dorman tak tersemai karena buaian sang pengecut perlahan menjadi kata tanpa arti, janji tanpa bukti
teruntuk: sang pengecut yang pucat pelasi kala bertemu namun terlampau berani di balik ruang semu