Sore itu senyum mu merekah, menyambut aku yang sangat mengulur waktu. Apakah kau tahu saat itu? Aku seolah tersihir oleh mata coklat mu. lelucon kecil yang kau ucapkan, membuat ku nyaman dalam tawa.
Kau habiskan 2 gelas es kopi susu. Seolah masih jelas di bayang ku berapa banyak batang rokok yang kau hisap untuk mendengar cerita ku.
Aku selalu rindu sore itu, Sore dimana rasa kagum ku mendengar suara merdu mu masih menjadi sebuah teka-teki.