penuh sesak dan sakit, yang kini kucoba hadapi ternyata bukan sekedar itu. bukan sekedar melepaskan diri dari cinta duniawi, tapi perihal sebuah kerelaaan. perihal menciptakan ruang kosong penuh kepasrahan dalam hati. yang memang, tak akan ada yang mengerti kecuali Dia, Ilahi Rabbi
bukan pula sekedar siksa rindu yang kurasakan sekarang tapi untuk bisa berjumpa, dan bersama di waktu mendatang karena visioner bukan hanya mampu menyusun apa yang ada didepan tapi dimulai dari bisa membedakan, mana yang sementara mana yang dibawa ke bilik kuburan
dan karena kaya bukan hanya perihal harta tapi seluas apa hati kita bisa ikhlas hingga lapang dan pasrah bukan cuma perihal kata tapi seberapa ingat kita berserah tiap kali cobaan datang.
14 Juli 2017
dapat juga dibaca di https://tintaqabila.wordpress.com/2017/07/14/jauh/