Kau Hadir Dan bahkan pada saat seperti ini. Pada masa kebingungan memuncak. Kalut yang berkecamuk. Hilang arah tak tahu kemana harus melangkah. Letih yang minta sudah.
Kau hadir.
Ketika aku sudah tak tahu mana yang kepastian dan bualan Merasakan jatuh ke jurang kebodohan paling dasar. Mengemis kasih dan mendamba cinta. Kasih cinta yang semu dan membuatku semakin terluka.
Kau hadir.
Panas wajah menanggung malu. Pening kepala memikirkan sikapku. Bagaimana aku bisa terlena dan membiarkanmu sirna? Membiarkanmu tersingkir untuk sementara.
Namun kau, seperti biasa, akan senantiasa hadir.
Hadir melalui kata-kata Hadir melalui nada-nada Hadir melalui tanda dari alam semesta Hadir dan terasa nyata.