aku rindu
kamu pula kita

takat kalanya,
aku mendambakan
hari itu
aku disandingmu

slumber and i crawl,
descend on my knees
string of words soar in daydream
i deserted

like standing on a spear abyss
a *** ache to cascade
yet, mother's soliciting
keep striving to persevere

i dont know, if
i dither nor i will not

walk barefoot,
on the sand of a thousand needles
disincline to rue,
detains all the blue
Pull through by himself

the greatest in my life,
strongest god of war,
my dad

Kala paling senyap
ketika kepalaku diwalak atas belikatmu
sementara lenganmu merengkuh aku

teduh, rasanya

tuan bak laut
bila tenang,
nona dibelai sayang

bila marah,
hamburnya tak karuan

lekatkan aku padamu
bak kelopak kering
pada lembar sematmu

aku ingin lebih banyak lagi,
lebih banyak menangis
menangis oleh sekeping lagu yang melintas,
komidi gambar dengan alur sederhana,
buku dengan pancawarna cerita

aku ingin lebih banyak lagi,
mencecap segala rasa yang tak sempat kuarungi

bukankah,
seniman begitu hebat?

Dingin,
Hanya suara kipas yang mengisi ruang kosong itu
Langit yang tadinya tersenyum seketika berubah murung
Gelak tawa dari luar, suara langkah kaki, semuanya menyahut memecah hening
Angin bertamu,
Merayu bambu-bambu di samping

Musim penghujan sudah masuk dari bulan kemarin,
Dan lagi,
Sampai hari ini
Sulit sekali rasanya ingin bersua