and here i am again
standing down the vacant hallways
it gets me wondering
about the difference between
losing you and finding out that someone else found you
i’m tired of feeling like something you’ve misplaced
but don’t have the heart to look for anymore
i’m tired of wondering if you can tell the difference
between the absence of my voice and silence
but i learned that you can’t be the ****** weapon and be the search party
so down the vacant hallways
i just stand there in all of that quiet
like someone looking for a mistake on an eviction notice

kapan kamu mau menyadari bahwa bentuk ganda muncul karena rasa takut pada tunggal semata?
menjadi sendiri memang bisa membawa resah, terlebih ketika semua berkata ini sudah waktunya
harga diri bisa membantah, namun di dalam hati takut memang menjadi jawab untuk sebuah tanya
bila sendiri berupa satu kalut yang perlu dihindari, adakah untuk meraih tenang hanya lewat menjadi dua?
tapi kamu lupa; petapa sengaja menyepi demi bertemu tenang, biksu bisa merasa teduh walau tanpa sandingan, mereka yang khusyuk menemukan tentram dalam sujudnya yang panjang
sendiri, walau secara manusiawi
karena bersua dengan damai hanya lewat kata cukup
setelah kata cukup dipungut, menjadi sepasang bukanlah lagi sekedar penawar kalut

“puisi itu hanya enak untuk ditulis, bukan dibaca”

“hah, egois sekali, terus siapa yang mau baca semua puisi yang sudah kamu tulis?”

“bukan begitu, maksudku puisi itu kan ungkapan hati penulisnya, dan ketika kita membaca puisi, kita harus selalu menebak nebak apa arti dan makna sebenar benarnya dari puisi yang kita baca. melelahkan”

“lalu apa bedanya dengan hidup? inti dari hidup juga mencari makna sebenar benarnya kan?”

“memang tidak ada bedanya, sama sama melelahkan”

i.) sink. no, not into water
or into a mattress or even into another person
sink into the spaces between
those memories that ache,
the holes where maybe there is peace
if you are the type that searches 
for that kind of thing, but really
there is only silence
and the real one looking to forget knows
silence is enough, it has to be

ii.) run away from who you were,
from the body that made all the pain
you are trying to forget, run up
the street and up the sky and up up
away from the way a body grounds you,
keeps you trapped in the things 
that want to keep you awake at night

iii.) learn to have no ears because 
yes, we have all heard of memories 
that scream, but what about
the ones that whisper?
it is incessant 
how they taunt in low, raspy voices
all of the mistakes you made
the missteps you took
and there is no way to strangle
a voice that has no mouth, no throat

iv.) just stop. it won't happen
not really 
unless there is enough time
and that is if you are lucky
to have a mind that is not clingy,
a mind that does not hold onto
every memory as though they 
are what keeps it going

entah ekspektasi belaka atau hanya egoku
aku tidak pernah sekedar bertanya
segala tanya atau tidak kutulis itu tulus
karena aku tumbuh dengan menghargai

aku bisa jadi salah
kupu - kupu menggeliat di perutku sempat hilang
namun, di koridor gelap itu
mengapa mereka datang lagi

jika benar
kehidupan sebelumku benar ada
ku yakin perasaanku padamu tetap cinta

jika benar
dunia paralel adalah nyata
ku yakin rasa menggebu itu tetap rindu

katakanlah, aku celaka
tersandung ke dalam lumbung asmara.
celaka kah aku
mengendap-endap di sekitar pintu hati-mu?
katakanlah, aku terkutuk
seorang yang tak diundang
tak semestinya duduk di ruang tamu.
terkutuk kah aku
menaruh asa di atas hampa?