Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
 
Alia Ruray Jun 2015
He smoked thrice
which I find not nice
Covering me with tobacco smell
without even ringing the bell

I tried it all
Only to find I can't fall
as you exist there in my mind
making myself not all mine

-- You're occupying it
you and your own beat.
Something I cannot get rid;
an affair which is timid.
(23 June 2015)
Alia Ruray Nov 2015
Lalu ia sadar.*

Ia menggenggam erat juwita pujaannya,
menyediakan tempat bersandar
serta kebutuhan pokok.

Semua indah, semua nyenyak.
Ia dan juwita melampaui batas,
menghasilkan surga di atas bumi.

Namun suatu titik membangunkannya.
Alam sadarnya kini berfungsi,
seraya berbisik
'surga di atas bumi itu tidak pernah ada'.

Ia bangun dari tidurnya yang nyenyak.



- - Lalu ia sadar.
Ia beranjak meninggalkan
dalam senyap tak berencana
Ia sadar; ia pergi.
Tanpa ada kata kembali.
Alia Ruray Jun 2015
We are both broken.
I let you broke mine,
while I broke another soul's.
Have done all I can,
but she easily broke yours.

Who is to forgive, then?

Dragged my foot steps into your cage of prey
just to find you chasing,
chasing her along the way.
(June 12, 2015)
Alia Ruray May 2014
Sekuntum mawar yang kau berikan
Mawar merah dengan segenap tumpahan perasaanmu
Hanya sekuntum, tetapi cukup untuk melumpuhkan
Cukup untuk melambangkan rasamu

Tak ku mengerti, sebenarnya
untuk apa kau memuji?
Tak ku mengerti, sejujurnya
untuk apa kau bermanis-manis?
Sungguh, tak ku mengerti
untuk apa?


Sekuntum mawar yang kau berikan
Mewakili perasaan yang membutakan
Meskipun rasa dan pikirmu tersampaikan,
Hei, tak semua hal memiliki jawaban, bukan?
Alia Ruray Nov 2014
Hidup dengan segala problematikanya
sejenak senang sejenak tenang
sejenak buram sejenak suram

Matahari bawaku cahaya
Tapi aku kepanasan
Hijab bawaku perlindungan
Tapi aku tertutup
Pohon bawaku udara
Tapi aku tumbangkan untuk wi-fi
Ini baik tapi ini buruk.

Lalu hadir kerutan ditengah keningku
Melengkapi lipatan hitam mata ini
Hasil semua akar-akar pikiran
Bola matapun sekarang berfilter

Kuingat mawar pemberiannya
Gambar persembahan mereka
Seluruh tumpahan merah muda itu
Tapi tetap saja kabut dari belakang datang
Ia bersembunyi hanya tuk muncul kembali
-
-
-
Mengapa begini?
Terlalu banyak tapi
Mengindahkan kebingungan
Terbawa kelelahan
Alia Ruray Jun 2014
The road shining
Ahead of us
Left me wondering
What's there to buss?

Some say "it's tiring"
"We should seek for another way"
But in the end of their whining
They decided to do it, anyway

The more I see it,
the longer the road becomes
Still, I admit
For that shine I will succumb
For that shining road, I succumb

With these little stocks I have
It might be longer to finish this
With these little stocks I have
It might take.. Forever

Fine by me
Because I took an oath
An oath to guarantee
An oath with my troth :

*"For that shine I will succumb
For that shining road, I succumb"
Alia Ruray Nov 2014
Suatu saat kulihat ronanya
Atau barangkali komposisinya
Dan jikala hati terpaut,
tak ragu kurupainya.
Kurupai serupa-rupa
Karena perupa adalah aku.
Warnai kanvas kosong biar tak nelangsa
Karena perupa adalah aku.

Kelak di lain saat kulihat ronanya
Atau barangkali komposisinya
Dan jikala hati terpaut,
tak ragu kurupainya.
Kurupai serupa-rupa; merupai hal baru
Lantas kubuang rupa lampau
Kulupakan tanpa mengindahkan
Kulupakan selupa-lupa
Karena pelupa adalah aku.
Menghapus kanvas berhuni biar nelangsa
Karena pelupa adalah aku
Alia Ruray Jan 2015
Aku membencimu, karena kau buatku benci akan diri.
Ya, benci tidak bukan adalah rasa yang buruk.
Tetap saja kubenci.

Aku benci
Untuk semua indera kesepian
yang kerap kau tebar, oh hanya untukku.
Atas semua rasa ketidakbisaan
yang tentu diberi tanpa sadarmu.
Kepada semua cita keserupaan
yang dengan sederhana menyeret sendu.
Dalam semua ragam roman
yang buatku mati kutu.
Lalu yang terpenting...
dengan semua daya tarikmu.

Tidak, kau keliru.
Aku tidak memujimu,
sudah jelas tertera; aku membencimu.
Ugh, kau buatku sesak sampai kepayang
Tersengal-sengal, girang.
Alia Ruray Nov 2015
Aku harus mendaki tebing bernama proses; menaklukannya. Legenda berkata bahwa diujungnya tinggallah sesuatu yang baik. Namun memang semua pendaki tau bahwa tebing yang satu ini tidaklah mulus. Bebatuan, dataran curam, udara dingin, debu menyesakkan, silahkan kau sebut semua hal itu. Mereka ada di tebing ini, selalu.


Semesta kejam dan kamu sendirian. Setidaknya itulah yang harus aku ingat. Aku tidak mau berujung hanya sebagai seonggok jasad dengan nama tertulis. Maka dari itu datanglah keharusan untuk mengejar sesuatu yang baik ini.


Aku takut. Aku takut. Sebenarnya aku takut. Karena semacam tebing bukanlah rumahku. Tebing kurang akan rasa nyaman dan rasa cukup tau. Sungguh tak pula aku paham benar dengan apa yang dimaksud dengan 'sesuatu yang baik'. Namun semua orang tetap harus mendaki, entah kenapa.
(Aug 15, 2015)
Alia Ruray Jun 2015
Aku mengingatmu
di sela waktuku bertualang
di setiap spasi dalam kalimat 'kita'
aku mengingatmu.

Kau buatku menetap tanpa alasan.
Lantas pergilah aku bertualang;
pergi terbang
ingin kau tau kau tidak mengekang
ingin kau tau aku bisa, kapan saja,
terbang.

Tapi di setiap kepakan sayap,
aku merindu.
Di labuhanku yang berganti-ganti,
aku menemukanmu.



Duduklah kau rapih,
sambut ku yang selalu pulang.
(24 June 2015)
Alia Ruray Sep 2014
Aku Tertidur.
Sudah lama tertidur.

Hampir saja kau bangunkanku
atau mungkin sudah kau bangunkan...
Entahlah, aku tidak yakin

Kamu yang tidak jelas.
Membangunkanku, lalu pergi;
membuka mataku, lalu pergi;
mengusir alam bawah sadarku, lalu pergi;
membangunkanku, lalu pergi.

Tak sudi aku bangun tanpa teman
Tak sudi aku bangun dengan haus begini
Makanya,
Aku kembali tidur.

Biar kuberi tahu,
aku tertidur - kembali.
Sudah lama tertidur.
Dan kali ini, *sakit tidurku...
I don't have a wide range of poetic vocabularies *sigh
Alia Ruray Feb 2015
Papa sekarang sudah di puncak
Turun kebawah bukan tugasnya.
Mama hanya bisa terseret
Laksanakan tugas seorang pasangan.

Apadayaku yang berada di sini..
dalam, dalam, di bawah tanah.
berteriak jua tak sampai
bisingku tak kuasa menyentuh

Semata-mata mengandalkan kacang;
puluhan bungkus tuk bahagia
Semata-mata mengandalkan air;
puluhan gelas tuk air mata

Mama mengingatkan tuk bersua
Nyatanya bersua itu lemah,
dan anak 16 tahun tidak kuat.
Gaduh, gaduh, gaduh saja bisanya.

Semak pun belukar menjadi-jadi
sebuah bentuk proteksi yang nyata.
Biarkan durinya berfungsi;
bak pedang tuk mereka.
made on 11/11/2014

— The End —