Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Noviya9331 Jun 1
Dari sekian banyak jalan
Hanya ada satu jalan kebenaran
Dari sekian banyak jalan
Hanya satu atau dua orang yang memilih jalan kebenaran
Dari terangnya jalan kebenaran, mereka memilih kegelapan.
Mereka tertipu pada pada jalan kesesatan
Mereka kira akan lebih mudah sampai pada puncak
Tapi mereka tidak tahu bahwa jalan itu licin
Mereka akan jatuh kapan saja
Jatuh secepat kilat menyambar bumi
Mereka akan jatuh meninggalkan puncak yang tinggi itu
Pada akhirnya jalan kebenaran yang berbatu terjal itu adalah jalan terbaik menuju puncak
Membuktikan bahwa kaki-kaki yang menginjaknya tidak mudah tergelincir
Otot-otot itu semakin kuat berpijak dan bertahan lama.
Pada jalan manakah kamu memilih?
Ditulis pada 1 Juni 2025
Noviya9331 Apr 5
Kala hujan bersenandung
Kulihat serpihan sayap-sayap harapan berguguran
Terhempas oleh angin malam
Membawa dunia ini dalam mimpi gelap
Yang membingkai kehidupan pada pertautan semesta
Lihatlah bentangan langit yang luas itu
Disanalah aku akan membebaskan segala luka
Yang memasung dan membelenggu mimpiku
Karena aku yakin kau selalu ada dalam benakku
Selalu ada disampingku “Tuhan...”
Kau penerang dalam gelapnya jalanku
Yang menuntunku dalam lorong waktu kelabu
Yang membuka mata batinku
Ditengah gejolak batinku yang meradang
Tanpa-Mu, mungkin aku hanya akan menjadi debu selamanya
Biarkan aku menangkap secercah cahaya harapan
Berikan aku sejuta kekuatan
Agar aku dapat bertahan
Melawan jeratan nista membara dalam dunia fana.
Puisi ini ditulis ketika author masih SMA pada tahun 2011. Jadi maaf kalau puisinya alay. Daripada teronggok di laptop mending saya share saja di sini. Hehe
Noviya9331 Apr 4
Kau puisi indah pengisi kekosongan jiwa
Tapi kau pinta menukarnya dengan luka yang mendarah deras
Luka untuk benakku yang layu
Dapatkah kau rasakan perihnya? Hingga kau buat tangisku terkuras
Kau sentuh hati ini dengan kebohongan
Aku tersesat dalam jerat samudara kepicikan nuranimu
Kau ciptakan murka nan segunung lara di pijakan rapuhku
Hanya puisi singkat yang ditulis ketika masih SMA tahun 2011

— The End —