Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
766 · Apr 2019
Aku tidak miskin.
Iqbal Ramadhan Apr 2019
Aku telah mempunyai satu hati, dengan ini tak perlu aku merangkak mengemis cinta kepada siapapun. bukan cintamu yang mendorongku datang kepadamu.
Aku tidak miskin akan hal ini, sebab keinginanku hanya menjaga mu dalam hening.
Iqbal Ramadhan Jun 2020
Pemerintah Indonesia secara terang-terangan melakukan pemerasan dan perampasan terhadap sumber kekayaaan di tanah Papua. Masyarakat Papua kerap dihalangi dalam menentukan taraf hidupnya, mereka dibenturkan dengan kebijakan yang justru bertentangan dengan kebiasaan hidup masyarakat Papua. Bentuk menghalan-halangi masyarakat Papua untuk bertanggung jawab dan menentukan kehidupannya sendiri merupakan sebuah bentuk penindasan yang ditutupi dengan iming-iming kesejahteraan palsu.

Hal ini hendak menggambarkan campur tangan pemerintah Indonesia dalam mencampuri fitrah ontologi penentuan nasib masyarakat Papua. Hingga kini pemerintah Indonesia melakukan tindakan yang semakin memperlihatkan penindasan terhadap masyarakat Papua. Mereka dituduh makar, ditakuti-takuti, diteror bahkan hingga dibunuh!

Pemerintah Indonesia layak menyandang julukan "si kejam" atas tindakannya selama ini kepada masyarakat Papua. Pemerintah Indonesia yang dengan kekuasaannya melahirkan orang - orang yg terhempas dari kehidupannya sendiri.

Bagaimana bisa masyarakat Papua memulai kehidupan yang bebas, sedangkan mereka adalah hasil dari kekejaman itu sendiri?

Bagaimana mungkin mereka mendukung suatu tindakan yang membawa mereka kepada kehidupan yang terindas?
654 · Jun 2021
Waktu berhenti
Iqbal Ramadhan Jun 2021
Aku ingin berjalan bersamamu tanpa tujuan. Berjalan tanpa mengenal waktu, hingga waktu berhenti.
Iqbal Ramadhan Apr 2019
Kita yang menyirnakan kenyataan.
Manusia yang melenyapkan kemanusiaan, lantas kemudian kita saling menunjuk perihal keadilan.
Kami bertanya mana yang perlu di salahkan, kehidupan, pemimpin atau justru Tuhan?
536 · Jul 2021
Tarian keabadian
Iqbal Ramadhan Jul 2021
Cinta itu seperti tarian yang tak pernah berakhir, meskipun musiknya telah lama berhenti
463 · Jun 2021
Negeri Surga
Iqbal Ramadhan Jun 2021
Di negara mana, negara mana yang rakyat kecilnya menyumbang tanpa imbalan! sedangkan ia saja menahan lapar, haus, terik & dingin. Tak beratap, tak berselimut.

Begitu tulus hatinya, begitu besar harapannya utk kemajuan bangsa & negrinya, hingga-hingga mereka lupa istri & anaknya tak makan hari ini.

Wakil rakyat bau amis! kau suruh kami memilih, kau janjikan kami surga. Kau hadirkan kami neraka. Dasar pengecut Tak tahu malu, tak tahu diri, penjilat berlidah iblis, mati kau di hantui dendam.
447 · Aug 2021
Sejengkal Rindu
Iqbal Ramadhan Aug 2021
Sejengkal rindu dalam bogor
Dahulu kudengar sebuah dongeng tentang Kota diatas awan,
Bogor,  Kota yang tiada hari tanpa hujan
Kota tiada pemandangan gedung kaca
Kota tiada pemandangan selain Gunung Salak
Perkenalan kala itu mengantarkan mengenal lebih jauh tentang Bogor
Tatkala itu Bogor sungguh sebagaimana kota diatas awan
Kini rupanya tak begitu indah, tak seperti masa itu
Namun, Bogor tentu setia dengan beribu kenangannya
Bogor tetap saja Kota yang setia menyimpan ingat,
Bogor tetap melangkah seperti biasanya,
Sayur tetap disediakan pedagang di pagi gelap
Angkot tetap tabah menunggu penumpang
Tugu kujang tetap setia di tempatnya berada
Bogor, kenang itu selamanya. Terimakasih.

Muhammad Iqbal Ramadhan
Bogor, 22 Agustus 2021
Tulisan ini bercerita tentang kisah cinta seorang pemuda. Tapi tulisan ini dapat ditafsirkan bagi setiap insan.
292 · Dec 2021
Saksi bintang jatuh
Iqbal Ramadhan Dec 2021
Bogor hari itu
Kita saksi bintang jatuh
Diatas tugu kujang.

Indah tak ternilai.

Seketika kita berdua terpana
Terpukau dan berdoa.

Suara bising motor butut
Mengusik panorama

Dinda, begitukah hidup ini?
248 · Dec 2021
Hidup begitu singkat
Iqbal Ramadhan Dec 2021
Hidup begitu singkat untuk disesali
Indah sedemikian nyata di depan kalbu
Duka rembulan diatas awan temaram
Untuk kemudian ditelan pagi
Pergi tak tersisa meninggalkan jejak kenangan

— The End —