Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Aridea P Oct 2011
Cinta dulu ku terindah
Telah hadir di hadapan ku
Dengan lagu indah lirik terdasyat

Wajahnya... Suaranya...
Membuat roboh semua yang ku topang
Badan ku ambruk
Air mata ku bocor
Dan khayal ku meninggi

Lagu di malam ini
Sumpah sangat menyentuh qolbu ku
Ku rindu lagi... Ku tersenyum lagi
Ku menangis lagi... Seperti dulu lagi
B'Artanto Feb 2019
Menuju Maret, pagi-pagi matahari meninggi sambil menyeduh minuman penolak kantuk.
Sesekali ia aduk minuman di gelas melawan arah jarum jam.
Katanya agar berbeda,
Padahal sedari dulu ia sudah berbeda.

Pagi-pagi matahari cepat meninggi
Mungkin membawa kabar dari Bapak menyertakan terimakasih.
'Terimakasih' suara bapak dari ponsel genggam buatan negara berkelopak mata monolid.

Menuju Maret hati yang disini berduka. Menolak umur ditambah dengan satu angka,
Belum lagi kalau dia ingat suara pintu pagar besi yang dimainkan anak-anak tetangga.
Rindu katanya,

Ia belum pulang, sebagian jiwanya sedang bermain pasir di masa lalu.
Tapi ia malah lari mengejar lagi. 'Sudah cukup, aku mau ikut' katanya

Sekarang ia siap, menuju Maret dan segala kebaikan di dalam dan setelahnya.

B_Art
07-Feb-2019
Annisa Jul 2018
di rumahku
pemandanganku
semuanya kamu

di teleponku
pendengaranku
tentang kamu

pengerat berlari
kamu sendiri
pengerat pergi
kamu tidak cari

setelah kami ini
ada lagi
setelah kami pergi
suaramu meninggi

8 pagi sampai 5 petang
posisimu selalu terlentang
dibelai-belai penuh kasih sayang
bila telat jam makan kau mengerang


sembari menonton sinetron di TV
sembari menghitung sisa uang jajan kemarin
sembari memakan indomie
ketika pulang dini hari
semuanya, kau jadi saksi

— The End —