Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Fahali Machi Mar 2012
ia telah berusaha menjadi sesuatu yang berguna bagi orang-orang terdekatnya

ia membasuh kepalanya yang penuh dengan keringat dan menuangkannya di sebuah mangkuk, dan ia menyuruh orang yang ia sayangi untuk meminumnya

ia meminum air kebahagiaan, sebuah benda cair yang sangat ia tunggu.

ia kembali pergi untuk melakukan tugasnya menemukan logika dan akal pikiran.

ia akhirnya temukan di tengah lautan. ia lepaskan jangkarnya kedalam air. ia melompat dari perahu kecilnya, menyelam ke dalam lautan jiwa.

dari jauh ia temukan sebuah cahaya kecil. cahaya tersebut tersenyum. ia yang bersemangat berenang semakin cepat. hingga akhirnya ia temukan logika dan akal pikirannya hanya sebuah….


cinta.
Opgedra aan ‘n kind  wat gebliksem moet word.
Deur: Desperaatheid en vrees

Jy klim in en uit die ***** van bestaan,
beide die rede vir liefde en
die kind wat sy baar.

Jy is ‘n drievoud van godelike hervertellings
, want wie kan regtig liefde
in ‘n enkel sin verhaal?

Geminag , die seun van liefde en haat
- jou einste bestaan ,van die vroegste
paradoksale meesterstukke.

Verewig , verewig tot ‘n kind
tussen die Groottes wat
blindlings onder jou boogpunt swik.

Vir elke nasie ‘n ander droom
Vir elke geloof ‘n ander naam en
Vir elke mens ‘n ander god.

Amor , oh Amor!
Die sinnebeeld van liefde
wat die mendsom verbly

, maar Eros jou ramkat
jou hupse hygelbek!
Jou erotiese aanraak!
(die begeer ek)

En ek?
Met my koker van lig en van goud,
wat hulde blyk en bou en bring
maar bestorwe le voor my Laurel
oor ‘n lood-stomp pylpunt vir haar ‘n treuerlied sing!

Amor, Amor word wakker!
My son le liefdeloos in my bros hart
, wat instaan teen logika
– sterk op die oorlogspad!

Jy wat na my heuning reik
-met honger hande vieslik gryp
en ek wat jou met angel steek
in desperaatheid jou nat vel breek…

“Oh moeder”, roep die wetter na bo
vir die planete om aan te ****:
“Oh moeder, Oh liefde “ ,spat die sot se treur,
“ *** kan so bietjie , so klein – so seer!”

En die heumel druis soos die moeder lag
haar humor eg , maar haar woorde sag:
“ My naakseun, my hinksperd
My fallus met vlerke!
Jy ,nog ‘n roosknop.
gaan ook so te werke!
Aanvaar die poëtiese justitie
Stil nou liefstetjie
Lamtietie Damtietie …”

Amor, Amor!
Weerstaan tog skoonheid se wieggelied
en wees my genadig!

Begunstig my ten einde laaste
, selfs vader tyd is verveeld
met die son se enkelpad!

*** lank nog wil jy sluimer?

Amor, Amor!
Tel weer op jou leisels
en bring liefde op die wind
my wereld lê in afwagting
vir die dolfyn en sy kind!

Wees my genadig, Amor!
Deurboor my leemte met goud,
,want die bringer van lig is slapeloos
en my hart is droewig en koud.

Oh Amor, Amor!

Ek weet jys nog jonk,
maar *** speel jy dollos met lewe se vonk…

Amor, Amor!

Word wakker!

Amor…
Vir die liefhebbers van die Griekse- , Romeinse mitologie en aanhangers van Eros...
DIe pleidooi van almal wat valentynsdag haat... geniet die epiese klagbrief aan Amor!
Ketika awan tak lagi biru
dan mawar tak nampak merah
Gemerlap neon di angkasa mengaburkan sisi moral serta logika
sinisme dan dosa duniawi tak lagi terhalau
dan pepohonan kering menyeruak
Angkasa menjadi saksi

Akan ada kesederhanaan
pemikiran kecil akan hidup di metropolis
belenggu takdir,
tangis serta tawa
larut dalam anggur hitam yang akhirnya luruh dalam hasrat memiliki

Menuju masa lalu,
berhenti,
angin pagi pun hilang,
bersama raja angkasa yang padam
langit membelah
turunlah tangga menuju puncak duniawi
merentang seluas tangan,
menggapai mimpi-mimpi sederhana yang hilang terbawa arus kering,
menusuk tanpa arti
Yang Terhormat
Pahlawan Yang Terkubur Derasnya Kapitalisme
Elle Sang Dec 2015
Gadis itu pulang dengan kepingan jiwanya
Berusaha untuk menahan segala rasa sakit
Semua ia simpan rapat-rapat walau tersirat dari matanya
Ia menghempaskan badan diatas tempat tidur
Sambil sesekali memijat keningnya, berharap rasa sakit tak akan hinggap kesana.

Lalu ia berusaha tak mengingat-ingat semuanya
Berharap entah bagaimana caranya agar ia mematikan perasaannya
Dalam hati ia bertanya "kapan terakhir kali kau bahagia?"
Tak ada satupun yang bisa menjawab pertanyaan itu
Ia hanya menatap langit-langit kamar  sambil tersenyum pahit.

"Yah, begitulah realita hidupmu. Tersiksa karena jatuh berkali-kali untuk orang yang salah"
Otaknya berbicara pada hati yang masih kukuh membela perasaan yang ia punya
Ia tak bisa lagi menampik bahwa kepala dan hatinya setelah ini tak akan pernah ada di kubu yang sama
Karena kelalaian hatinya lah ia berada disini sehingga logika menghukum hati itu, menutup pintunya rapat-rapat dan menenggelamkan kuncinya kedalam samudera pemikirannya.

Suara hujan mengiringi gadis itu
Tak terasa satu demi satu tetes air mata mengalir
Ia hanya bisa memejamkan mata dan berkata
"Aku sudah tak punya hati lagi"
Diska Kurniawan Apr 2016
Pernahkah kau bertanya, seakan kau benar-benar ingin tahu?
Apa itu resah?
Mengapa ada salah?
Dimanakah tuan rumah?
Siapakah pemilik masalah?
Kapankah semua musnah?

Atau,

Kau benar-benar peduli soal logika?
Dan berhenti percaya? Soal keajaiban
Yang dulu kau harapkan?
Kudengar darimu hanya dusta-dusta
Tentang mitos orang tua
Kau gigih bertapa, atau apalah namanya

Cobalah renung dalam dungumu
Yang kau sembah dengan ragu
Inilah aku, sang atheis
Bertuhan tanpa rengek, dan tangis
bimbang terhadap agama...
So Dreamy Dec 2017
kau putar lagi satu lagu bernada manis dan mudah didengar itu, sederhana. berbeda dengan musik-musik yang biasa kusimpan di playlist-ku, yang nadanya keras dan isinya tak mudah dicerna. kumpulan seni berisi teka-teki. sejenis indie, mereka bilang. aku dan kamu tak lain hanyalah dua kutub magnet yang berbeda; kamu yang begitu lembut dan aku yang mereka beri label seorang laki-laki berwajah datar, tak berperasaan. salah. kukatakan sekali lagi, salah. aku dan kamu tak lain hanyalah dua kutub magnet yang berbeda, yang juga saling tarik-menarik tak pernah mau lepas pada waktu yang sama. dengan segala perbedaan yang mereka pikir terlalu sulit untuk dipersatukan, logika dan imajinasi, bagai minyak dan air, aku dan kamu memilih untuk saling membenahi satu sama lain. isi pikiranmu adalah buku berjalan bagiku dan ruang kosong dalam sudut otakku yang biasa kau sebut sebagai ‘ruang khayal’-ku, kau jadikan ia sebagai salah satu guru dalam hidupmu. dari sana kau pelajari bagaimana caranya mengenali berbagai nada musik dan segala makna dari balik kiasannya yang beresonansi, kisah-kisah yang hanya dapat hidup dalam dimensi imajinasi, serta inspirasi-inspirasi yang dapat kau cari dari peristiwa sehari-hari. aku dan kamu tak pernah sama, kamu satu perempuan berambut lembut dengan suara yang lembut, isi pikiran yang berjalan mulus. orang-orang bilang kamu perempuan berpendidikkan, jenis perempuan berwawasan luas, berjiwa luas. sementara aku laki-laki penggila musik yang menganggap seni adalah satu hal yang perlu ditekuni seuntuhnya. menjadi musisi adalah satu impian besar yang membuatku tak pernah berhenti berlari untuk mencapainya dan kamu pendukungnya, nomor satu. kamu ingin jadi jurnalis dan aku ingin jadi pemusik. aku dan kamu berasal dari ranah yang jauh berbeda, namun disatukan karena cinta.
Diadema L Amadea Aug 2019
bilanya cinta rebut logika
pun buah mengkudu dikata tebu

bilanya cinta rasuki jiwa
sepiring nasipun selalu ada bayang dirimu
ah maca ci
Tulisan tanganmu
Surat darimu
Membuat ku terbangun dari mimpi indah yang panjang
Kutarik simetris bibir ini
Tak sanggup
Ketika kucoba menampakkan raut bahagia
Tak bisa
Hati ini terus menjerit
Menangisi segalanya
Menerjang batas logika
Emosi seorang wanita
Juce sam imala neku terapiju na senjaku u 11h, kicma, u zurbi sam izasla iz stana okrenula 2 puta kljuc, izvukla ga, spustila se stepenicama do lifta, pozvala lift, a onda se setila da nisam ponela mobilni, bio mi je vazan, okrenula se, spustila stepenicama, izvadila kljuc i krenula da ga ubacim u bravu, kad ono nece, probaj drugi put, nece, treci, nece, sijalica ne radi, neki polumrak, cucnem da vidim da se nesto nije pomerilo, gledam kljuc da se nije polomio, oblija me znoj, ne mogu da verujem, pocinjem da se nerviram, vec kasnim na terapiju, ustajem spustam se niz stepenice, zovem lift, dok se vozim do dole razmisljam, trebace mi bravar, ne mogu da cimam tatu, znam za jednog na vracaru pravi kljuceve, mozda se razume i u brave, al subota je ko zna da li mogu da ga nadjem, dolazim do stanice, ulazim u trolu, vozim se kratko, srecom postoje table koje me navode do mesta gde sam se uputila, uazim u zgradu, doktor me prima, vrsi pritisak na bolno mesto, izvija me, mozda da se vratim da pitam komsinicu da li ima baterijsku lampu, da probam jos jednom, prebacuju me na struju, laser i ono trece uvek zaboravim, lezim na boku, prija mi hladan gel, zalim se sta mi se dogodilo, tesi me, mozda je sve u redu, ipak cu se vratiti da pogledam jos jednom,  ulazim u trolu, cekam zeleno, smirujem sebe, bice ok, prelazim ulicu, proradice, dolazim do zgrade, ulazim u lift, pritiskam dugme za cetvri sprat i tad shvatam gresku u koracima, pocinjem da se smejem, mislim se, da li me je neko video od komsija, spustam se niz stepenice bez problema ulazim u stan, nastavljam da se smejem, ne mogu da verujem sta sam uradila, rekli su mi da u stanu ispod ne zivi niko, srecom, uzimam mobilni, zakljucavam vrata, silazim niz stepenice, spustam se liftom, vozim se trolom, svracam do kokija da se castim nekim secerom, kakvo olaksanje, odlazim kod mojih na rucak, pomislim na tebe, pomisim i na sebe i svoju izgubljenost, ne zameram ti na reakciji, shvatam da te nesto puca iznutra, puca i mene, i ko bi poverovao da je takav susret moguc opet, logika namece, ako je ono pocetak, ovo je kraj, ali kraj cega, i da pobegnemo, da precutimo, da se sutra susrecemo bez prepoznavanja, problem ce i dalje ostati u nama.

mh maj 2017
Oka Mar 2020
Hal terindah yang akan kau kesali
Sakit terperih yang akan kau rindui
Tragedi yang akan kau ulangi
Irama merdu yang akan kau benci
Buku suci yang akan kau nistai
Dosa besar yang akan kau tekuni
Logika yang akan kau tinggali
Emosi yang akan kau hamburi
Gak tau lagi
Penunggang badai Feb 2021
Terhampar dan berserakan ke segala penjuru, harap dan segala bentuk kejahatan yang diperbuatnya. Begitu berani, konyol dan tak tahu malu.

Mengambil tempat semaunya di ruang hati—tanpa permisi, menebas nyawa logika.

Menuntun karsa menuju pemakaman terakhirnya.

Mengubur rasa hingga lagi 'tak mampu mencercah cahaya.

Sikap harap begitu manis, sampai 'tak sadar ada kuasa diri yang teracuhkan dan teraniaya. Sifat harap adalah antagonis, manusia-lah yang menolak percaya.

— The End —