Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Aridea P Aug 2014
Inderalaya, 27 Agustus 2014

Seorang gadis kebingungan di antara kerumunan orang dewasa yang asyik menikmati pesta dansa yang diadakan penguasanya
Matanya biru terang, namun jauh di lubuk hatinya, ia begitu kelam
Seorang yatim yang ditinggalkan ibundanya tuk melayani pria yang bukan pasangannya
Gadis itu terpaku, hanya sendiri di tengah-tengah manusia lain berdansa berpasangan
Namun dia hanya sendirian

Musik telah terlalu lama menyeberangi gendang telinganya
Otot-otot di kepalanya mulai berontak tuk membuat gadis itu pergi meninggalkan tempat ia berada
Namun ia hanya  diam, matanya memancar sorot sangat kebingungan
Pikirannya terbang jauh menelusuri kenangan saat ia masih balita dibawa Ayahnya pergi ke taman paling indah di negaranya
Dentuman keras kaki-kaki manusia yang masih berdansa tanpa lelah dan tanpa jeda
Menyadarkan sekali lagi bahwa gadis itu masih sendirian

Kaki gadis itu serasa tak mampu lagi tuk melangkah
Maka ia mulai membuat gerakan tak berarti pada kedua tangannya. ke kanan dan ke kiri, mengitari tubuhnya
Semakin lama gerakan tangannya semakin cepat dan kini gadis itu menari pada akhirnya
Sekali lagi, ia menari sendiri, berputar-putar bagai roda yang diputar pedal sepeda
Kini semakin cepat gadis itu berputar-putar
Semakin cepat
Semakin cepat
Semakin makin cepat
Gadis itu menutup matanya, ia bahkan dapat merasakan detakan jantungnya
Ia memutar makin cepat dan sangat cepat
Sampai akhirnya di antara putaran yang cepat itu, ia berteriak
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA­AAAAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH­HHHHHHHHHHHH

Ia kemudian terjatuh di pelukan Ayahnya
Sang Ayah yang telah lama pergi meninggalkannya
Sang Ayah kini kembali, namun tiada satupun manusia di sana menyadari kehadirannya
Pesta dansa terhenti dan semua pasang mata tertuju pada pemandangan tak biasa di tengah-tengah mereka
Sang Gadis sedang berdansa dengan Ayahnya

Suasana menjadi hening, hentak kaki manusia yang sedang berdansa kini benar-benar sunyi
Oh kelamnya hidup ini
Saraswati Apr 2018
Pelipur datang menyapa Lara
"lihat aku" bisiknya,
ia datang tepat ketika Lara ingin mengalihkan mata
muak melihat Bara
"sini, ikut aku" bisiknya,
ia datang membawa nada
Lara ingin berdansa!

boleh kah?

"boleh!" teriaknya,
"dansa!" dansa hingga Pelipur menyatu dengan Lara,

menjadi sebuah asa,

bahagia
Jo i soj neri di amòur
né frut né rosignòul
dut intèir coma un flòur
i brami sensa sen.

Soj levat ienfra li violis
intant ch'a sclariva,
ciantànt un ciant dismintiàt
ta la not vualiva.
Mi soj dit: "Narcìs!"
e un spirt cu'l me vis
al scuriva la erba
cu'l clar dai so ris.
Jo i soj neri di amòur
né frut né rosignòul
dut intèir coma un flòur
i brami sensa sen.

Soj levat ienfra li violis
intant ch'a sclariva,
ciantànt un ciant dismintiàt
ta la not vualiva.
Mi soj dit: "Narcìs!"
e un spirt cu'l me vis
al scuriva la erba
cu'l clar dai so ris.
Jo i soj neri di amòur
né frut né rosignòul
dut intèir coma un flòur
i brami sensa sen.

Soj levat ienfra li violis
intant ch'a sclariva,
ciantànt un ciant dismintiàt
ta la not vualiva.
Mi soj dit: "Narcìs!"
e un spirt cu'l me vis
al scuriva la erba
cu'l clar dai so ris.
Madame, vous étiez petite,
J'avais douze ans ;
Vous oubliez vos courtisans
Bien vite !

Je ne voyais que vous au jeu
Parmi les autres ;
Mes doigts frôlaient parfois les vôtres
Un peu...

Comme à la première visite
Faite au rosier,
Le papillon sans appuyer
Palpite,

Et de feuille en feuille, hésitant,
S'approche, et n'ose
Monter droit au miel que la rose
Lui tend,

Tremblant de ses premières fièvres,
Mon cœur n'osait
Voler droit, des doigts qu'il baisait,
Aux lèvres.

Je sentais en moi, tour à tour,
Plaisir et peine,
Un mélange d'aise et de gêne :
L'amour.

L'amour à douze ans ! Oui, madame,
Et vous aussi,
N'aviez-vous pas quelque souci
De femme ?

Vous faisiez beaucoup d'embarras,
Très occupée
De votre robe, une poupée
Au bras.

Si j'adorais, trop tôt poète,
Vos petits pieds,
Trop tôt belle, vous me courbiez
La tête.

Nous menâmes si bien, un soir,
Le badinage,
Que nous nous mîmes en ménage,
Pour voir.

Vous parliez de bijoux de noces,
Moi du serment,
Car nous étions différemment
Précoces.

On fit la dînette, on dansa ;
Vous prétendîtes
Qu'il n'est noces proprement dites
Sans ça.

Vous goûtiez la plaisanterie
Tant que bientôt
J'osai vous appeler tout haut :
Chérie,

Et je vous ai (car je rêvais)
Baisé la joue ;
Depuis ce soir-là je ne joue
Jamais.
Muzaffer Feb 2019
kılık
değiştiren acıdan
ibaret
ruha vurulan
dövmeler

neşter öldürmüyor
maalesef hücreyi
çift zarlı
mitokondri’den
duygusal ihanetler

zamanı
geri sarmak
mümkün olsa
ya da
ileri

uçurtma olur
dövmeler
hemhal olmazdı
toprakla
dişil enerji

ki
lanetlidir nazarımda

fakat..

aşkına sokayım
diyezi geliyor
bemolü
belirsiz şarkıların
geberen her
notanın ardından

aslolan
İlk dövmedir

ruha huzur
yaşama anlam katan

su
gül
kül
güneş
deniz
gök
bulut
yağmur

görsel renkleri ruhun
gövdenin gazını alan

ve kanaatim
şudur ki

ruha vurulan
aşk değil

daima ruhtur aşkı
dansa kaldıran...

— The End —