Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
AKIKO Jul 2017
Paka-isipin ang bawat salitang sasambitin
Bigyan ng pansin ang aking damdamin
Hindi mo man pansin sa isang minuto lang masaya kong araw ay natakluban na ng lumbay
Dahil sa prangka **** bibig
Na makabasag araw!

Sa buka ng bibig
Tagos sa puso't isip
Sabay sayong halakhak ang aking pagtangis
Sana'y pinag-isipan ang bawat letrang binitawan
At sana'y batid mo na ako'y nasaktan
At makulay kong araw ay
lumisan na ng tuluyan

Magandang samahan ay
Inagus na ng luha
Patungo sa pusong may patlang sa gitna
Sanhi ng iyong salita
Na tumusok sa gitna
Ng aking pusong noo'y banal
At buo pa ng pagmamahal ng isang tunay na pamilya

Ngayo'y ikaw pa ang galit
at ako pa ang sinisi
Winika mo pa na akoy sensitibo't
Madaling masaktan
Gayong ikaw ang may kasalanan
At maysanhi ng aking kalungkutan.
Samahan ng isip ang bawat salitang nais sabihin.dahil hindi lahat ng tao'y katulad **** may matigas na puso at paninindigan.
Aridea P Nov 2011
Kau datang di saat ku menginginkanmu
Kau bagaikan menerangi hidupku
Ku tersenyum di setiap waktu
Ku selalu memikirkanmu

Kau menjauh entah mengapa
Ku tersadar bahwa ku yang memulainya
Kau tak sedetikpun berbicara
Ku hanya bisa menyesal

Ku mulai belajar tuk melupakanmu
Ku buka hati ini tuk yang lain
Namun tiba-tiba kau datang dengan sejuta kata
Entah apakah kau berpura-pura peduli pada ku

Kau menyentuh hidup ku, lagi
Kau buat aku menginginkanmu, lagi
Kau buat aku salah tingkah, lagi
Serasa tak ingin aku kehlangan mu, lagi

Kau membuat aku bersyukur pernah mengenal mu
Kau adalah hal terindah yang tak nyata yang pernah aku tahu
Kau adalah semua topik pembicaraan yang ku ceritakan
Kau adalah yang mengiringi perjalanan singkat hidup ku

Kau yang amat susah lepas dari ingatan ku
Kau yang menerangi hidup ku
Kau lah alasan aku tersenyum di setiap waktu
Kau lah yang ku harap hadir di mimpi ku

Kau...
Yang selalu aku harapkan hadir di sisi ku
Yang selalu membuatku ingin merasakan peluk mu
Yang ingin sekali mengecup bibir mu

Kau...
Yang selalu membuat aku gelisah
Yang membuat aku berusaha lebih baik
Yang membuat ku berusaha lebih pantas tuk dimiliki

Kau...
Tak pernah habis kata-kata untuk mu
Selalu ku puji dirimu
Ku ingin bisa mengatakan bahwa
Aku sangat mencintaimu

I LOVE YOU
Bintun Nahl 1453 Mar 2015
Islam adalah ajaran yang sangat sempurna, sampai-sampai cara berpakaian pun dibimbing oleh Alloh Dzat yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi diri kita. Bisa jadi sesuatu yang kita sukai, baik itu berupa model pakaian atau perhiasan pada hakikatnya justru jelek menurut Alloh. Alloh berfirman, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu adalah baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal sebenarnya itu buruk bagimu, Alloh lah yang Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al Baqoroh: 216). Oleh karenanya marilah kita ikuti bimbingan-Nya dalam segala perkara termasuk mengenai cara berpakaian.

Perintah dari Atas Langit

Alloh Ta’ala memerintahkan kepada kaum muslimah untuk berjilbab sesuai syari’at. Alloh berfirman, “Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu serta para wanita kaum beriman agar mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka mudah dikenal dan tidak diganggu orang. Alloh Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Al Ahzab: 59)

Ketentuan Jilbab Menurut Syari’at

Berikut ini beberapa ketentuan jilbab syar’i ketika seorang muslimah berada di luar rumah atau berhadapan dengan laki-laki yang bukan mahrom (bukan ‘muhrim’, karena muhrim berarti orang yang berihrom) yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah yang shohihah dengan contoh penyimpangannya, semoga Alloh memudahkan kita untuk memahami kebenaran dan mengamalkannya serta memudahkan kita untuk meninggalkan busana yang melanggar ketentuan Robbul ‘alamiin.

Pertama

Pakaian muslimah itu harus menutup seluruh badannya kecuali wajah dan kedua telapak tangan (lihat Al Ahzab: 59 dan An Nuur: 31). Selain keduanya seperti leher dan lain-lain, maka tidak boleh ditampakkan walaupun cuma sebesar uang logam, apalagi malah buka-bukaan. Bahkan sebagian ulama mewajibkan untuk ditutupi seluruhnya tanpa kecuali-red.

Kedua

Bukan busana perhiasan yang justru menarik perhatian seperti yang banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni, atau disertai gambar makhluk bernyawa, apalagi gambarnya lambang partai politik!!!; ini bahkan bisa menimbulkan perpecahan diantara sesama muslimin. Sadarlah wahai kaum muslimin…

Ketiga

Harus longgar, tidak ketat, tidak tipis dan tidak sempit yang mengakibatkan lekuk-lekuk tubuhnya tampak atau transparan. Cermatilah, dari sini kita bisa menilai apakah jilbab gaul yang tipis dan ketat yang banyak dikenakan para mahasiswi maupun ibu-ibu di sekitar kita dan bahkan para artis itu sesuai syari’at atau tidak.

Keempat

Tidak diberi wangi-wangian atau parfum karena dapat memancing syahwat lelaki yang mencium keharumannya. Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang wanita diantara kalian hendak ke masjid, maka janganlah sekali-kali dia memakai wewangian.” (HR. Muslim). Kalau pergi ke masjid saja dilarang memakai wewangian lalu bagaimana lagi para wanita yang pergi ke kampus-kampus, ke pasar-pasar bahkan berdesak-desakkan dalam bis kota dengan parfum yang menusuk hidung?! Wallohul musta’an.

Kelima

Tidak menyerupai pakaian laki-laki seperti memakai celana panjang, kaos oblong dan semacamnya. Rosululloh melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki (HR. Bukhori)

Keenam

Tidak menyerupai pakaian orang-orang *****. Nabi senantiasa memerintahkan kita untuk menyelisihi mereka diantaranya dalam masalah pakaian yang menjadi ciri mereka.

Ketujuh

Bukan untuk mencari popularitas. Untuk apa kalian mencari popularitas wahai saudariku? Apakah kalian ingin terjerumus ke dalam neraka hanya demi popularitas semu. Lihatlah isteri Nabi yang cantik Ibunda ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha yang dengan patuh menutup dirinya dengan jilbab syar’i, bukankah kecerdasannya amat masyhur di kalangan ummat ini? Wallohul muwaffiq.

(Disarikan oleh Abu Mushlih dari Jilbab Wanita Muslimah karya Syaikh Al Albani)
Half Moon Mar 2014
Kamu benar, aku gentar
Kamu malu, aku palsu
Lalu, siapa yag palsu karna malu?

Hukumkah yang membuat kamu harus berbelok
di setiap persimpangan?
Aku tahu kamu letih memilih arah

Kamu buka Tuhan
yang sedang bermain teka-teki kehidupan
Berhentilah dengan idealisme mu
Berhentilah sejenak

Duduk disampingku
Menikmati senja ini.
Aridea P Oct 2011
Jakarta, Jumat 6 Juni 2008

Ku tak ingin menutup mata
Bila tak ada kamu
Nanti, saat ku bangun di pagi hari
Kau tak ada di sampingku

Ku tak ingin pergi
Bila tak ada kamu
Nanti, saat ku di depan musibah
Kau tak ada menolong ku

Kini, aku sakit
Tak ada kamu di sini
Nanti, bila aku mati
Kau tak ada ‘tuk temani

Ku tak ingin tidur
Bila tak ada kamu
Nanti, saat ku bangun
Ku tak bisa buka mata tuk selamanya

Ku tak ingin ke surga
Bila tak ada kamu
Tapi, biar kau di sini
Cari pengganti ku
Biar kau hidup untukku
Dan bahagia dengan nya
Karena… ku tak ingin pergi
Bila melihatmu terluka
Aridea P Oct 2011
Aku ingin peluk kakak
Sebelum ku sambut tidur
Aku ingin kakak di sini
Hingga ku terlelap mimpi

Aku ingin kakak tetap di sini
Aku ingin melihat wajah kakak
Saat aku buka mata di pagi hari

Aku ingin kakak selalu di sini
Memberi ku senyum indah
Yang bercahaya menyinari

Andai dunia tau aku di sini
Ingin kakak selalu temani
Hingga nanti aku pergi
Selamanya tak akan kembali


By. Aridea Purple
Bakit wala? Oo, wala.
Bakit wala ako? At sila’y mayroon.
Wala akong ikaw, ikaw na aligagang alagaan ako tuwing ako’y may dinadaing na sakit.
Wala akong ikaw na nariyan palagi sa pagsikat at paglubog ko.
Wala ako. Sila mayroon.
Mayroon silang nasa kanilang tabi at hindi sila iniiwan.
Mayroon silang gumagabay sa kanila at walang humpay na tinutulungan sila sa lahat ng ginagawa nila, mahirap man o madali.
Mayroon sila na sa tuwing buka ng bibig ay may nakasunod na kutsara na isusubo na lang at ngunguyain na lang nila.
Mayroon sila. Ako? Wala. Walang-wala.
Lev Rosario Oct 2021
May sanggol na buhat-buhat ng isang babae
Naka teletubbies na T shirt
Maikli ang buhok, maputi ang mukha
Mataba ang mga braso

Ang dalawang anyo ay nakaupo
Sa isang silid
Nakangiti ang babae
Ang sanggol ay nakatingin sa kawalan
Buka ang bibig ngunit
Walang boses na lumalabas

Ano ang kanilang patutunguhan?
Alam ko kung saan.

Ano ang kanilang mga kasalanan?
Alam ko kung ano.

Ano ang kanilang mga pangalan?
Alam ko kung ano.

May masamang pakiramdam
Sa aking dibdib
Sa pagitan ng mga nangyari
At maaring mangyari
Hindi ko maalis ang aking tingin
Kahit na ako'y nasasaktan
Kahit na gusto kong mawala

Inosenteng bata
Inosenteng bata
Ano nangyari sa iyong pagka-inosente?
Bakit ka lumaki?
Bakit ka nagkasala?
Bakit mo iniwan ang iyong panginoon?
Bakit hindi ka pa magpatiwakal?

Bata, madami kang pagdadaanan
Naaawa ako sa iyo
Mabuti at nakayanan mo
Ngumiti ka, umiyak ka
Ligtas ka dito
Hindi kita pababayaan
Naaawa ako sa iyo

Itinago ko ang letrato
Masyado nang ginugulo ang aking isipan
Theodora, wala kang kasalanan.
Theodora, wala kang kasalanan.
Lisa Claire Sep 2016
O, malam yang suci
Sayang, kau mau kecap itu?
Kecaplah sunyi malam di ujung lidahmu, julurkan sepanjang tangan
Bilamana gelap telah menghujani hari, teguklah dingin dalam gua mulutmu
O sayang, kau mau dengar itu?
Sendengkan telingamu, dengarkan sekali lagi
Dengarkan ketika gelap dan terang tengah melenguh
Harmoni saat daun dan ranting mencumbu satu sama lain
O, sayang, kau mau merasakan itu?
Sentuhlah bibir bulan itu, kau bisa merasakan dia tengah bernyanyi
Bibirnya mengatup dan membuka, mendaraskan kidung yang seketika senja
O, sayang, kau mau melihat itu?
Buka matamu, lihat mereka saling bergesekan, menaut dan berkelindan
Tak ubahnya sepasang kekasih yang tengah bersanggama
Pada suatu hari yang kejam.
Budi mau ke sekolah.
Ganti baju, minum susu, tidak lupa gosok gigi.
“Buk, Budi berangkat dulu ya.”

Ibu pertiwi tidak menjawab.
Budi melongok ke dapur lalu melihat ibu pertiwi.
Tampangnya kusut, pakaiannya berantakan dan matanya sembab.
Budi marah.
Sosok bangsat macam mana yang telah membuat ibu pertiwi sedih !
Di mana bapak pertiwi? Ibu pertiwi sudah jadi janda dan masih dicabuli. Memang anjing !

Jadi siapa yang telah membuat ibu pertiwi sedih?
Apakah si bangsat itu adalah mereka?
Yang menanam beton raksasa dan mengambil semua dengan paksa?

Atau apakah si bangsat itu adalah kalian?
Yang menumpang dan mengotori air udara tanah, menggusur alam atas nama pembangunan?

Atau apakah si bangsat itu adalah dia ?
Yang berjalan angkuh dan tamak. Sesekali mencari peluang, sumber daya mana lagi yang bisa di sikat ?
Babat terus tambang, sekalian laut, hutan, juga hewan!

Atau apakah si bangsat itu adalah saya ?
Bersembunyi di balik hati nurani yang katanya peduli, katanya cinta bumi, saya adalah omong kosong!
Saya tidak benar-benar cinta. Jijik betul merasa ibu pertiwi sungguh berarti, ikut menjerit ketika ia ternodai, mana yang lebih munafik apakah diri saya atau aksi ?

Pada suatu hari yang kejam,
Budi tidak berangkat ke sekolah.
Akal sehat budi meronta ingin lari selamatkan diri bersama ibu pertiwi.
Anak cicit Adam dan Hawa terlalu goblok dan jahat.
Manusia terlalu serakah dan merasa berkuasa.
Lihat itu,
Asap hitam pekat bergerak mendekat.
Mampus kau! Ibu pertiwi sudah sekarat!

Pada suatu hari yang kejam,
malam datang dan manusia mulai buta.
Ibu pertiwi gelap gulita, budi merangkak tanpa arah.
Apa perlu listrik untuk buka mata?
Atau cukup hanya sepercik bara?
Budi bingung. Ibu pertiwi sedih. Bapak pertiwi bodo amat.
untuk pertama kali saya bacakan tanggal 22 Juni 2019 dalam acara “Diskusi Panel: Dimulai dari Kita kepada Lingkungan” oleh Light Up Indonesia, Weston Energy.
Randell Quitain Mar 2019
mga naghahanap ng lunas,
bibig; buka lang ang alam,
kamay nalimot maghugas,
"masama" ang pakiramdam.
aku memang beda
tidak seperti laki-laki yang sebelumnya kau temui
aku...
tidak pernah yang namanya setengah

hidupku
tidak pernah yang namanya setengah
aku puas telah mencoba segala hal dengan tidak setengah setengah
aku di ajari untuk menyelam
bukan mengapung

disaat ini
aku membebaskan mu dengan sebebas bebasnya manusia
aku membebaskan mu untuk memilih
disaat aku sakit hati kau tau?
itu sakit yang bukan setengah-setengah
aku pernah di posisi yang serupa seperti ini
mungkin sekarang aku bisa lebih menerima hal tersebut,
pendewasaan mungkin?
setidaknya kau tau, bagai mana perasaan laki-laki yang tidak setengah-setengah ini pecah bagai beling, dan ku injak beling tersebut sampai aku merasakan hal seperti ini lagi, bagai bunga lily aku kembali mekar....
disaat kau kembali...
setidaknya kamu tahu, aku memaafkanmu tidak setengah dan tidak akan membiarkan mu sakit kembali, akibat berkelana terlalu jauh...

kamu rapuh...
tuhan masih baik menunjukan sesuatu itu padaku
bukan kepadamu...
mungkin kalo tuhan melihatkan padamu...
hal yang kurasakan, akan kau rasakan juga...
aku belajar untuk tidak ikut campur lagi soal hubungan barumu
mungkin nanti...
kamu akan sadar
dan tergampar akan realita yang besar
memar... bagai terkena tinju
biru... bagai lebam terpukul amarah batin
aku disini, berlatih menjadi laki-laki
untuk bisa menerima kekuranganmu, mungkin nanti tatapan ku masih seperti pertama kita bertemu, harapan yang dulu kita bual-bualkan akan ku realisasikan, hati-hati dijalan, aku menunggu di rumah...
menunggumu pulang dengan sejuta cerita yang telah kau lewati...
Amira I Jun 2020
Rumah joglo di tengah sawah.
Dengan cahaya remang yang berasal dari pojok ruangan ini.
Pemutar piringan hitammu baru selesai kau perbaiki.
Ku memilih untuk mendengarkan album Chet Baker Sings dengan vokalnya, seingatku itu milik mendiang kakekmu.
Gelas-gelas tinggi sudah kau siapkan, sebotol anggur dari Bordeaux sudah ku buka.
Makan malam kita sudah tandas, dua piring penuh berisi daging sapi yang sore tadi ku panggang, hampir matang penuh, bersama hancuran kentang yang sedikit dibubuhi garam dan lada, dengan saus krim jamur.
Jasmu sudah kau tanggalkan dan sampirkan di sisi sofa coklat tua itu.
Gaun hitamku masih rapih melekat pada tubuhku, namun rambutku, yang hanya sepanjang bahu, sudah ku urai, agar kau bisa menghirup harum bunga sakuranya.
Kita menari, pelan, sembari menengguk asam dan manisnya anggur Bordeaux itu.
Ku kira Chet Baker telah letih bernyanyi dan bermain trumpet, suaranya perlahan hilang, digantikan oleh suara jangkrik dari luar sana.
Aku pun lelah, ku rebahkan tubuhku di sofa coklat itu, menyandarkan kepala di dekat sampiran jasmu, menghirup bau cendana yang hampir hilang.
Kau menghampiriku, memelukku erat, menghirup leherku, pipiku, dan mengecup bibirku.
Pelan-pelan, satu per satu pakaian kita tanggal, di bawah cahaya temaram, ditemani suara jangkrik, kita melebur, melebur jadi satu.
Tanah Ubud, tak pernah gagal membuatku jatuh cinta, sengaja maupun tidak.
terinspirasi dari lagu Sal Priadi berjudul sama.
Xilhouette Aug 2018
Isa, dalawa, hanggang sampu.
Bilang sa daliri ko
Ang bilang ng araw na umuwi
Ako na hindi lasing

Sa pagpasok pa lang
Uwi na ang hinahanap
Para makapiling
Ang kanais nais kong kama

Ngunit bago sa pagalis
Ay may karamdamang
Hindi kakaiba
Hindi nakapagtataka

Ang pagtawag ng cervesa at tabako
Ng aking utak para sa aking katawan
Ay dumadagumgdong
Sa kaluluwa kong mahina

Isang bote isa pa isa pa
Isang kaha isa pa tama na
tuloy tuloy ang daloy ng alak
Sunod sunod Ang buka ng usok

Sa pagtulog ubos na ang pakiramdam
Ni-pandinig ay sumuko na.
Amoy na lang ng amats
Ano na ba anng kinahihinatnan

Isa

Dalawa

Tatlo

Hanggang sampu

Bilang sa aking kamay
Ang araw na Hindi ako lasing
Ang sigarilyong hindi naubos
At ang mga araw na humihinga pa ako
Ngiyazi awungibuzanga
Ngiyazi phoqa ukukuhlebela
ngalolu daba olungathi shuu
Nayi.....
Leli jokwe ngilikhethisiwe. Kepha
hhayi ngamandla egendlovu iyangena. Angizitakuli obisini
njengempukane kodwa kuyasho,
ngiziqhelisile kokuningi, ngeqa
ngama buqamama ngomfudlazana.
Ngaketha ukufunana namanzi
acwebileyo. Kwasala inhliziyo
ibalisa, ithi hhawu mfo ka Phakathi
Usho ukuthi lomuzi wethu usuyohlala
unqhunu kanje, kungesena sphalala
esihlekisana naso nenhliziyo yaso"

Hhawu Mpangazitha waze wasibulala siphila, mina Nhliziyo kanye nabafowethu Imizwa siyakhala, buka
nje uhleli uwedwa ubhalana naloludaba olungathi shuu. Ubulalisa
thina ngalesiyasitha sethu Umzwangedwa. Khuluna iqiniso Duma dumane owaduma ezizweni, usho ukuthi awukulangazeleli ukumoyizela kwesi phalaphala. Phela
wena usese yisoka lamanyala ubu dume ukutshakadula nezindoni zamanzi kuphela o Nandi no Dudu.
Uzama ukungitshela ukuthi njengamanje awubuhlungu ngalokhu"

Hhayi bo Nhliziyo mana ngodlame, ufuna ngithi kahle kahle. Phela sisonke kulolu hambho thizeni lwethu. Akekho esingamthanda
ngaphandle kokuthanda thina
sodwa esizinze kulomzimbha.
Ake siyeke ukusukela inyoka
isemgodini.

Hhawu mfo ka Kunu ufanisa uthando
nenyoka, ngaliphi kodwa. Hhayi kodwa ngiyalibona iphuzu lakho,
kokubili kunobuthi.

Ngiyabonga Nhliziyo ngincede ke mfo ka baba ukhumbhuza
abafowenu Imizwa ngaleli jokwe, nobungozi okumele sihlale silugadile.

Ngiyakuzwa Hhawu lweMpisi, mzukulu ka maShenge no Ndlangamandla, thole lakwa Mthabela. Wena othi gazi
emaNtungweni nakwa Malinga.
Mjaji, Ngwane. Madlokovu
Duma ndumane owaduma ezizweni.
Random Guy Oct 2019
nang iwan mo ako
isa lang ang tangi kong natandaan
'yon ay ang poste sa daan

hindi ko natandaan ang 'yong mga titig
ang 'yong mga salita
ang 'yong mga hawak
o ang 'yong tinig

isa lang ang tangi kong natandaan
'yon ay ang poste sa daan

kulay dilaw ang ilaw nito
sakto sa halik n'ya sa labi mo
sakto sa luhang pumapatak sa mga mata ko

kaya hindi ko na natandaan kung paanong titigan mo ako
pagtapos mo s'yang hagkan

at hindi ko na rin matandaan kung paanong ang buka ng bibig mo ay
"patawad"

kaya't hindi ko na rin matandaan kung paanong ang dalawang magkahiwalay na poste sa daan
ay mistulang lugmok sa kalungkutan
dahil sila ang saksi sa pagmamahalang magpapaalam

ilang araw man ang lumipas, o buwan, o taon,
paulit-ulit na sinasaksak ang puso ko
sa tuwing dadaan sa poste sa daan
dahil yun lang ang tangi kong natatandaan
dahil sila ang saksi sa pagmamahalang nagpaalam.
Oka Apr 2020
Perutku meronta
Semangatku hampa
Tak berharta, tak berkerja
Olahmu hanya buka sel-sel penjara
dan menatap kamera penuh gaya
Kalau begini dirimu, persetan saja
Lebih baik aku mati karena korona
Sito Fossy Biosa Jun 2020
KISAH tuhan DAN SEMUA MANUSIA-KELUARGAnya YANG PEMBOHONG. ENTER
KISAH ISTRI-ISTRI BINAL YANG MENGGUGAT SUAMI-SUAMI NAKAL.
ENTER
SUDAH.
ENTER
AKU BUNTU LANGKAH SERONG MEREKA.
ENTER BERKALI (X) LIPAT (X) BUKA (X) SILAHKAN LANJUTKAN TITIK INI...............
oklasasadu is a diction that was deliberately created by Sito Fossy Biosa to express his frustration with God, disappointment, against God, and the concept of Godhead. ⊙a concrete poetry project⊙
Jhun Tiongson Jul 2020
Dalawang salita, na maraming pinaluha
Maraming bagay, na hindi nagawa
Pinangakong habang buhay tayo ay magsasama
Mga pangarap natin unti unting nawala

Ako ay umasa, sa buka ng iyong bibig
Masarap sa tenga, masakit sa dibdib
Sinabi **** ako lang wala ng iba
Pero sa likod nito’y kayo na palang dalawa

Akoy parang tanga, na naniniwala sa iyo
Ako’y sunod sunuran na para bang aso
Hindi ko mawari, bakit nagtitiis ako
Ganito ba ang umbig sa isang tulad mo?

Kahit akoy niloloko na ng harap harapan
Sinabihan ng tanga at nagbubulag bulagan
Hindi ko parin magawang iwanan ka
Dahil kumapit ako sa salitang sinabi mo “mahal kita”

Sinabi **** Mahal kita wala ng iba,
Yan ay tanda ko pa, sa aking ala-ala
Ngunit ang totoo ay hindi naman pala
Dahil hindi lang ako marami pang iba

Mahal kita yan ang salita
Na ang tao’y madalas pinaglalaruan
Wag **** sabihin kung hindi naman bukal
Dahil masakit umasa sa isang MAHAL KITA
#mahalkita #masakitnasalita #umasa
Ungangicingi kude ngimningi njengendlala yomuntu omnyama.
ngisabalele, ngibanzi ngijulile. Ungazibuzi ngami ngiyintandane
enomama no baba. Ungangabazi
yiqiniso uma uthi angisiyena umuntu.
Ungaxakwa ukubola kwami
ngikufunde kulabo esabapha
amandla okusipatha ngo nyaka ka 94
ngebhandi safunda imikhuba ngemikhuba kubo. Buka manje
sesi nje sesi nje.
Uthi ziyoqodiswa ubani lezigwegwe.
Ngithi akekho ngaphandle kwezi nsizwa, aboMnumzane bemizi (hhayi amasoka) kanye nama
Khehla wesemaZansi, sibambhisene noMveliqanga nezithunywa zakhe
zokukhanya. Khumbhula amagama
kaphuzi khemisi "Niyababona sebehlangane ngathi lababantu"
Isikhathi sokutshakadula siphelile
liyafa izwe, alingafi sibhekile silibele
amapiano nobufebe, nobuvila, nokubalisa.
Amen.

— The End —