Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Alia Ruray Nov 2014
Hidup dengan segala problematikanya
sejenak senang sejenak tenang
sejenak buram sejenak suram

Matahari bawaku cahaya
Tapi aku kepanasan
Hijab bawaku perlindungan
Tapi aku tertutup
Pohon bawaku udara
Tapi aku tumbangkan untuk wi-fi
Ini baik tapi ini buruk.

Lalu hadir kerutan ditengah keningku
Melengkapi lipatan hitam mata ini
Hasil semua akar-akar pikiran
Bola matapun sekarang berfilter

Kuingat mawar pemberiannya
Gambar persembahan mereka
Seluruh tumpahan merah muda itu
Tapi tetap saja kabut dari belakang datang
Ia bersembunyi hanya tuk muncul kembali
-
-
-
Mengapa begini?
Terlalu banyak tapi
Mengindahkan kebingungan
Terbawa kelelahan
Alia Ruray May 2014
Sekuntum mawar yang kau berikan
Mawar merah dengan segenap tumpahan perasaanmu
Hanya sekuntum, tetapi cukup untuk melumpuhkan
Cukup untuk melambangkan rasamu

Tak ku mengerti, sebenarnya
untuk apa kau memuji?
Tak ku mengerti, sejujurnya
untuk apa kau bermanis-manis?
Sungguh, tak ku mengerti
untuk apa?


Sekuntum mawar yang kau berikan
Mewakili perasaan yang membutakan
Meskipun rasa dan pikirmu tersampaikan,
Hei, tak semua hal memiliki jawaban, bukan?

— The End —