Kurasa lebih baik begini; sama-sama melupa dan melaju
Karena melihat bagian darimu yang muncul dimana-mana—di pertigaan jalan, di kemacetan berkilo-kilometer yang menyiksa, di sudut kota yang hiruk pikuk, di sela-sela tugas yang menumpuk, di setiap lagu-lagu pengantar tidur—tidak adil rasanya kau masih juga muncul di pikiranku
Seolah-olah sebagian dari egomu ingin berteriak kalau kau masih ada; bahwa aku tidak boleh bernafas bebas tanpa menghirup aroma tubuhmu