Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
“Kalau kau tak percaya karena Tuhan tak tampak, manifestasikan saja abstraksimu dalam sebuah tindakan yang membuatmu yakin bahwa permohonanmu akan sampai. Seperti menggantungkan tulisan doa-doamu dan menerbangkannya dengan balon.
Kau tahu itu bodoh, tetapi ada sesuatu yang lebih bodoh.
Yakni tidak mempercayai sebuah harapan,
Serta usaha orang-orang untuk menggapainya.”
Kepada Pengejar Mimpi;
dan doa apatis bagi siapapun yang menghina usaha
nyatanya, sampai kini kau merasa aku sudah pulih,
namun tuanku sayang,
aku belum cukup kuat untuk melangkah,
ragaku masih tertatih meraba jalan pulang,
masih terasa sesak luka yang kau buat.

apa kau mengerti, anak cucu adampun akan merintih bila disakiti.
bukan, bukanku menyalahkanmu.
hanya saja aku yang terlalu terbuai.
menggantungkan seluruh hidup dan matiku padamu,
tanpa pernah terpikir olehku,
bahwa kaupun tidak mungkin menggantungkannya padaku seorang.

jika menurutmu aku baik-baik saja,
ya, kau benar, aku baik-baik saja.
setidaknya sampai aku besar nyali untuk mengutarakannya di depan wajah tak bersalahmu.

kau tak benar-benar tahu, sayang.
tapi, ah sudahlah!

semoga Tuhan menggenggam luka kita kuat-kuat.

— The End —