Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Safira Azizah Oct 2018
katakanlah, aku celaka
tersandung ke dalam lumbung asmara.

                                    celaka kah aku
mengendap-endap di bawah rumah mu?

katakanlah, aku terkutuk
seorang yang tak diundang
tak semestinya duduk di ruang tamu.

                                 terkutuk kah aku
membubung asa di atas hampa?

                 sadarkah aku
        sedang menanti sekarat
           dan karamnya harap?

dan ku akui,
aku ini binatang keparat
--berharap dua cincin akan enyah jua dimakan karat.


sampai jumpa cinta masa muda,
aku akan menanti di ujung tua
menyesal, sembari menatap
harap dan nyata
mustahil bersua.

maafkan aku menunggu hingga renta,
tak lain karena dirimu di relungku, sintas.
based on a woman who waited in her whole life, to marry someone she loved dearly.
Safira Azizah Aug 2019
Garis-garis senja yang tegas
duduk tenang di depan
rayapan manusia,
mencuri dengar insan-insan
yang menyiangi dosa-dosa mereka
dengan pengakuan-pengakuan suci.

Pengakuan mereka mengepul
bersama asap keretek
yang kemudian membubung,
menggema sampai ke surga.

Matahari tersenyum,
termanggut menyimak khidmat,
hingga rona kemerahan menjelma
gelap seperti lebam.
Pengakuan dosa-dosa yang murni,
lembut dan tak ternoda seperti bayi.

Mereka diampuni
agar insan mendosa lagi.
Safira Azizah Sep 2019
ruang
pembatas
pendekam

membuat
kepalanya

menengadah
ke angkasa

melukiskan
seribu
tanda tanya.

Membubung ia pergi;
terbang meninggalkan pulang.

— The End —