Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Annisa Jul 2018
di rumahku
pemandanganku
semuanya kamu

di teleponku
pendengaranku
tentang kamu

pengerat berlari
kamu sendiri
pengerat pergi
kamu tidak cari

setelah kami ini
ada lagi
setelah kami pergi
suaramu meninggi

8 pagi sampai 5 petang
posisimu selalu terlentang
dibelai-belai penuh kasih sayang
bila telat jam makan kau mengerang


sembari menonton sinetron di TV
sembari menghitung sisa uang jajan kemarin
sembari memakan indomie
ketika pulang dini hari
semuanya, kau jadi saksi
gadisunja May 2022
Pernah, satu hari dari banyak hari lebaran, aku pergi ke Indomaret sendirian. Jarak rumah dengan tempat itu tidak jauh, tapi perjalanan ke sana terasa lamban. Tahu kenapa? Sebab aku pergi dengan sembunyi-sembunyi hihii. Tujuannya hanya satu, untuk berburu es krim corong Wall's Moo.

Kalau dingat-ingat, rasa es krimnya memang tidak sepremium Magnum. Wall's Moo hanya menyuguhkan rasa susu dan itu sudah lebih dari cukup bagi kami kaum anak lugu tahun 2009-2010.

Sesampainya di rumah, aku sama sekali tidak disambut marah oleh orang-orang rumah. Mbak Chandrani menghampiri.
"Habis jajan yaa? Beli apa?"
"Iya, beli Wall's Moo satu."
"Cuma satu ya? Yasudah nda apa-apa, lain kali harus ingat kalau ada angka 3 setelah angka 2 dan angka 1 sebelumnya, ya?"
"Hah? Maksudnya apa, Mbak?"
"Lain kali, kalau kamu merasa ada cukup uang untuk jajan apa aja, cobalah ambil tiga atau nda sama sekali.
Supaya apa? Supaya selalu ada cukup ruang di hati untuk biasa berbagi."
Belakangan aku mengerti, kalau es krim yang kubeli hanya satu, kebahagiaannya hanya aku sendiri yang  bisa rasa. Kalau es krim yang kubeli ada tiga, kebahagiannya bisa dirasakan semua.

— The End —