Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Surya Kurniawan Apr 2018
Pertama, siapkan air mendidih
Tuang sebungkus hidup dalam gelas
Lalu, menurut anjuran para ahli
Tambahkan satu sendok makan gula
Berharaplah manis, jika dirasa kurang
Luapkan hidupnya dalam gelas tinggi
Cobalah amati lubernya, lihat saja
Hidup mengalir keluar
Cicipi luberan hidup yang tumpah,
Hayati rasanya yang tajam, aromanya yang pekat, serta partikel-partikel yang asing
Hingga kau tahu, bahwa rasa hidup yang tumpah sama dengan rasa meja
Jika sudah, teguk hidup dalam gelas
Murni, tanpa ada partikel asing di dalamnya
Coba bedakan antara hidup yang murni dengan hidup rasa meja
Aneh bukan?
Memang, jika kau patuh
Hidup akan lebih pahit jika diseduh.
Untuk yang sialnya aku kasihi, seduhan apalagi yang kamu buat?
Ya amar,
Whose name I'd never mention here.
You erased the borders on my palms
And planted olive trees in my heart
Your eyes which glimmer with pride over your roots,
But tore mine in pieces.
This hazel gaze never belonged to me,
It lingers at the soft smile of Justine...
Who you may call a friend, but by G-d, she's way more to you than you'd admit
Raised in Jerusalem, hayati
Ibn Al quds, that's what I call thee.
Palestinian blood and zionist pride, and all in between
Sharper, than the dagger stained with my blood..

— The End —