Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
Klo Sifa Mar 2016
Kau Hadir
Dan bahkan pada saat seperti ini.
Pada masa kebingungan memuncak.
Kalut yang berkecamuk.
Hilang arah tak tahu kemana harus melangkah.
Letih yang minta sudah.

Kau hadir.

Ketika aku sudah tak tahu mana yang kepastian dan bualan
Merasakan jatuh ke jurang kebodohan paling dasar.
Mengemis kasih dan mendamba cinta.
Kasih cinta yang semu dan membuatku semakin terluka.

Kau hadir.

Panas wajah menanggung malu.
Pening kepala memikirkan sikapku.
Bagaimana aku bisa terlena dan membiarkanmu sirna?
Membiarkanmu tersingkir untuk sementara.

Namun kau, seperti biasa, akan senantiasa hadir.

Hadir melalui kata-kata
Hadir melalui nada-nada
Hadir melalui tanda dari alam semesta
Hadir dan terasa nyata.

Hadir dan membuatku terjaga.
dan ini pun selalu hanya untukmu

MAA
nabs Oct 2022
kepala berkecamuk
menumpahkan isinya
tumpah ke dalam ruang di sekitarnya
tak pernah benar-benar terbebas

sehelai demi sehelai terajut
semakin semrawut hingga kusut
mencoba diselesaikan
tak pernah benar-benar selesai

akhirnya terbaring dalam kalut
terbangun karena kusut
benar-benar tak pernah lucut

bagaimana bisa kepala ini
menampung lebih banyak dari apa yang terlihat
membawa lebih berat dari massaa badannya
double 'a' dalam kata 'massaa' ditulis agar tidak kena sensor 🙏
Blacksoul Nov 2014
Kata-kata yang aku lontar semua dari rasa.
Berkecamuk kadang kala.
Dulu, manusia yang aku utama.
Namun, apa yang mereka punya?
Tiada.
Aku mencurah. Tiada yang jelas.
Kini, lemparkan rasa sama Tuhan,
Baru aku puas.
Phia Alika Dec 2019
Hiruk pikuk kebencian
Menjadi bagian dari malam ini
Suara-suara lantang itu
Berhasil memenuhi gendang telinga ini
Atas dua insan yang berkecamuk
Penantian keadilan serta merta
Aku bersembunyi dalam doaku yang terburu-buru
Sabar, katamu.
Bagai asupan yang bahkan aku tidak lapar sekalipun

— The End —