HP
Classics
Words
Blog
F.A.Q.
About
Contact
Guidelines
© 2024 HePo
by
Eliot
Submit your work, meet writers and drop the ads.
Become a member
senjakala
22/F/Jakarta, Indonesia
4 followers
/
1.5k words
Follow
Message
Block
Stream
21
Poems
21
Latest
Popular
A - Z
senjakala
aku
yang
kamu
tak
akan
tidak
hanya
selalu
ada
dan
dia
lagi
jangan
hati
tetapi
dengan
sebab
tanpa
saat
cinta
tahu
harus
pernah
semua
bukan
menjadi
untuk
pasti
bisa
dari
ingin
apakah
karena
dalam
saja
ini
merasa
sedang
kali
jika
perlu
memang
luka
maka
hari
membuat
itu
suka
seorang
meski
mengapa
tenang
kubiarkan
punya
jadi
bahagia
pun
mereka
datang
kembali
sudah
satu
segala
sampai
bagaimana
menjadikanmu
masih
sebuah
rindu
percaya
tentang
kasih
sini
berlari
pantas
berjalan
berhenti
mampu
semuanya
aman
ragu
sendiri
orang
rasa
mencari
merindu
mungkin
kehadiranmu
pahami
sakit
memilihmu
mana
salah
sekalipun
terlalu
sendirian
mudah
masalah
memilih
tuhan
mawar
jatuh
kuat
lebih
membawa
angan
setiap
utuh
berubah
kita
kedua
berusaha
berdiri
segalanya
pulang
berawal
sempurna
sungguh
kemudian
berlalu
isi
gundah
pada
selamanya
semesta
melakukan
memberikan
suatu
begitu
hingga
kata
sekali
memberi
berakhir
cukup
perih
dirimu
pengganti
penuh
hambar
katakan
rasanya
mendapatkan
atau
dulu
miliki
tunggu
indah
waktu
hal
niat
juga
kini
berjanji
diriku
senyuman
menantikan
apa
berniat
tatap
bertanya
lelah
berani
langkah
manusia
buat
atas
sebagai
begini
kenangan
terkadang
hidupku
membutuhkanku
melulu
akhir
peduli
takut
melainkan
memperjuangkan
ingatlah
patah
seluruh
sudahi
nanti
setia
sederhana
bersama
keramaian
membutuhkan
lupakan
kebiasaanku
menunggu
diri
tinggi
dicintai
mengulang
harapan
sadar
tengah
terganti
kisah
sepenuh
pasangan
menoleh
berjuang
pergi
diam
peran
dipersatukan
ketidakberuntunganku
sekarang
bilang
pulas
apalah
bertemu
membenci
memelukku
duduk
terdalam
biasanya
persatuan
pikiran
semata
akhiri
menyusun
menunggumu
kawan
kotaku
kejauhan
tua
berharap
terbuang
malam
menginginkanku
biarkan
maksud
jalan
berlian
kesialan
kejujuran
hubungan
sebenarnya
khayal
padahal
hatiku
lirih
lah
kekasih
walau
sesuai
panas
mencintai
mencampakkan
senantiasa
mengungkapkan
menjaga
bepergian
menghampiriku
buta
memimpikan
melakoni
rupanya
menginginkanmu
menulis
digantikan
sana
besar
kebahagiaanmu
mewujudkan
habisnya
bukankah
semakin
berkata
gemerlap
lainnya
pertanyaan
sempat
butuh
padaku
sendumu
belakang
awal
pelengkap
risih
tangis
arah
jaga
meninggalkan
penuhi
mampir
puan
sementara
bersyarat
diberikan
impiannya
risau
menanti
milikmu
detik
tatapan
bertahan
menemuiku
tenggelamkan
lewati
nanar
cari
perjuangkan
bagaikan
liar
cintaku
berangan
posisi
tersisih
ketiga
ketulusan
inginku
dihempas
mengutamakan
menghapusmu
palsu
sayapku
kabarmu
kusadari
coba
ubah
pintas
tanah
menyimpan
berduri
terbang
emas
baca
terjatuh
pendampingmu
hatinya
kukatakan
sesungguhnya
bagimu
mencintaimu
seakan
rencana
kebahagiaanku
berada
untukmu
melihat
kejar
melepasku
meskipun
menghujaninya
pendengar
angka
menganggapku
sampingmu
menuju
memandangmu
membuatku
batas
menyelam
kunantikan
materi
bagai
kecil
mundur
hidup
terima
ketika
baru
terpencil
telingaku
hanyalah
mencarimu
muluk
wajah
adanya
mematahkan
tertidur
menjawab
mulai
alasan
terjaga
putih
mengajarkan
arti
seperti
perhatian
diucapkan
sulit
dunia
tenggelam
memanjakannya
menantimu
agar
kenapa
menjadikan
kesusahan
samudra
meniti
semoga
sebentar
biasa
itulah
pertanda
menyambar
menceramahiku
minta
singgah
kesalahanku
kerinduan
terang
siapa
menanyakan
sesuatu
dirinya
sisimu
mengisyaratkan
penikmat
menangis
menahan
waktunya
penantian
terlena
rentetan
presensimu
keindahan
dua
hampiri
mengharapkan
dipisahkan
meragu
dasar
porsi
bagiku
sayangi
giliranmu
memiliki
permisi
mengatasnamakan
kebahagiaan
kalap
rahasia
yakin
justru
seringaian
gadis
sayang
kaki
diminta
menjadikannya
sangat
sisi
tampaknya
pemilih
dijaga
hempaskan
taman
tulus
nomor
relung
terpaksa
sanggup
melihatmu
menunggunya
sendu
kesepian
langkahku
membawamu
semampunya
kusembuhkan
mengajakku
perlakukan
jiwa
kekayaan
ketahui
mengalah
menetap
termasuk
menemaniku
dihujani
memperlihatkan
pertama
berkelana
berulah
terbuai
cerita
dara
sembuh
penting
bohong
jadikan
malu
membual
teramat
sendirinya
tertawa
tertanam
bentuk
hadiah
kepada
setidaknya
jangkauan