Submit your work, meet writers and drop the ads. Become a member
 
senjakala May 2019
Jangan hanya menunggu.
Tak perlu meragu,
sebab di balik sendumu,
ada aku yang merindu.
senjakala May 2019
Ini adalah kisah tentang angan dan kenyataan.
Bukan tentang dia yang tanpa sadar membuatku jatuh cinta, kemudian menghempaskan diriku begitu saja.
Semua begitu indah, sampai suatu hari dia mematahkan sayapku, dan mencampakkan aku kembali ke tanah.

Aku pernah bermimpi; seorang taruna menghampiriku yang sedang duduk sendirian di sebuah taman.
Tanpa kawan; aku memang sedang tenggelam dalam pikiran tentang angan.

Dia mampir dengan maksud menjadi titik akhir dari seluruh penantian panjangku.
Setidaknya, itulah yang aku harapkan menjadi satu alasan pasti mengapa dia datang ke dalam hidupku.

Aku tak peduli siapa dia, setampan apa rupanya.
Aku tak memimpikan seorang pangeran berkuda putih datang membawa emas dan berlian.
Aku pun tak berangan ingin dihujani pujian dan harta kekayaan.
Aku tidak butuh semua itu.

Bohong, pasti ada yang merasa aku hanya melakoni peran.
Atau, memang sudah diucapkan untuk menceramahiku.
Sungguh, telingaku panas.
Aku memang begini, tak suka hal-hal tinggi.
Hanya akan memilih dia yang mencintai sepenuh hati.
senjakala May 2019
Memandangmu dari kejauhan, aku memang menjadikanmu harapan, tetapi detik ini kukatakan, aku akan menyimpan, membuang seluruh kenangan, dan melepasmu dari jangkauan.

Aku tergoda, karena kamu ada di saat aku merasa hidupku hanyalah kesialan semata.
Aku terjatuh, karena kamu menemaniku menyusun kembali hati yang sempat patah hingga utuh.
Aku terbuai, karena kamu memberiku seringaian yang menggugah hati.

Aku merasa, menjadikanmu asa, tetapi kusadari kamu terpaksa.
Aku suka, anganku kamu tak memberi luka, tetapi kamu hanya menganggapku sebagai salah satu rentetan angka.
Aku di sini, menantimu kembali, meskipun sejak awal tak pernah di sisi.

Kamu tidak pernah sekalipun mencariku di tengah keramaian.
Kamu tidak pernah sekalipun berbalik dan memelukku dalam diam.
Kamu tidak pernah sekalipun menyuarakan kata suka, yang teramat kunantikan sebagai bentuk kejujuran.

Kamu tidak pernah suka, tetapi mengapa kamu buat aku terlena?
Kamu tidak pernah cinta, tetapi mengapa kamu perlakukan aku bagai punya rasa?
Kamu tidak pernah menoleh, tetapi mengapa kamu buat aku meleleh?
Kamu tidak pernah, hanya aku.

Kesalahanku, menyayangimu sepenuh hati, tanpa tahu kamu mungkin saja membawa luka yang tak mampu kusembuhkan lagi.
Ketidakberuntunganku, memilihmu di tengah keramaian kotaku, membuat hati selalu risau, padahal sudah pasti sekarang kamu sedang tertidur pulas.

Kubiarkan kamu hanya angan yang kini menjadi kenangan.
Akan aku tenggelamkan di dasar samudra terdalam, dalam diam, dan berjanji tak akan kembali menyelam.
Inginku melupakanmu, mengganti presensimu dengan yang baru, meski sulit bagiku.

Aku menjadikanmu yang pertama, tetapi kamu tak melakukan hal yang sama.
Jika suatu hari nanti kamu menoleh ke belakang dan mendapati aku tak lagi berdiri di sana, jangan kamu berusaha mengajakku kembali, sebab aku tak akan memilihmu untuk kedua kali.
senjakala Jul 2019
Sebenarnya, kamu ingin berpulang, atau hanya mengulang?
Aku bukan jalan pintas; pun bukan sosok yang bisa membawamu terbang ke atas, tetapi aku bisa menjadi seorang gadis yang bisa mencintaimu tanpa batas.

Kamu berulah, aku mengalah.
Kamu benar-benar meninggalkan aku, maka aku akan menghapusmu tanpa ragu.

Terima kasih;
untuk semua waktu yang berlalu,
untuk segala rindu yang palsu,
dan harapan yang kamu hempaskan.

Aku tak akan mencari pengganti, bukan karena kamu tak terganti, melainkan karena aku akan mulai meniti langkahku seorang diri.
senjakala May 2020
Niat ingin memberi hati,
tetapi tidak tahu pasti.
Niat ingin menghibur diri,
jangan berakhir sakit hati.
senjakala May 2020
Berawal dari sebuah tatap,
kemudian jadi ingin menetap.
Semoga ini bukan kalap,
sebab kini duniaku gemerlap.
senjakala May 2019
Berhenti membuat gundah,
katakan kamu punya rasa.
Jika tak berani berkata,
maka sudahi saja lah.
senjakala May 2020
Tidak perlu berlari,
nanti lelah sendiri.
Cukup berjalan kaki,
yang penting pasti.
senjakala Jun 2019
Jangan takut sendirian,
sebab semuanya aman.
Indah pada waktunya,
semesta punya rencana.
senjakala May 2019
Di saat aku tak mengharapkan kehadiranmu, kamu datang dengan wajah sendu, seakan mengungkapkan rindu, mengisyaratkan tak ingin melepasku.
Apa-apaan kamu ini—berulang kali jadikan aku Yang Tersisih; tak pernah malu membuat aku ragu.

Biasanya, aku yang bertanya kepada diriku sendiri;
Apakah aku, yang harus selalu memperjuangkan dirinya?
Apakah aku, yang harus selalu menjadikannya nomor satu?
Apakah aku, yang harus selalu menghujaninya dengan kasih sayang?

Apakah aku, yang harus selalu memberikannya perhatian?
Apakah aku, yang harus selalu mewujudkan impiannya?
Apakah aku, yang harus selalu memanjakannya dengan cinta?
Apakah aku, yang harus selalu jatuh dan merindu?

Apakah aku, yang harus selalu—
... dan segala pertanyaan lainnya masih kusimpan dalam hati.
Kita sudahi sampai di sini, karena sebentar lagi, tangis tak mampu berhenti.
Kita akhiri sampai di sini, sebab aku tak ingin dia lagi.

Aku bertahan, dengan senyuman.
Kubiarkan dia bepergian, tanpa tahu arah pulang.
Kubiarkan dia terjaga, tanpa tahu aku menunggunya pulang.
Kubiarkan dia berkelana, tanpa tahu aku menahan kerinduan.

Kubiarkan dia ...
... pergi.

Di saat aku sudah berhenti—menutup hati, berjuang pergi, berjanji tak akan kembali—kamu datang tanpa permisi, membuat hatiku lagi-lagi perih; pertanda aku masih di sini, setia menanti.

Jangan tertawa, aku tak sedang bercanda.

Bagaimana, jika kita ubah sudut pandang kamu menjadi aku?
Bagaimana, jika kamu berada di posisi aku?
Bagaimana, jika kamu menjadi aku, yang senantiasa menjaga rindu, menantikan kehadiranmu, tanpa tahu, di mana kamu?

Bagaimana?

Di saat kamu membutuhkanku, maka cari aku, meski kamu harus tahu, aku mungkin saja tak sedang menantikan kehadiranmu.
Di saat kamu menginginkanku, maka kejar aku, meski kamu harus tahu, aku bisa saja sudah tak lagi menginginkanmu.

Jangan mengira, aku akan selamanya setia, menunggumu berubah rasa di setiap langkah.
Jangan menduga, aku akan selalu ada, setiap kamu membutuhkan aku ada di sisimu selamanya.
Jangan membual, karena aku tak lagi kenal dirimu dalam khayal.

Saat menjadi aku, jangan lupakan kebiasaanku menanyakan kabarmu, meski kamu menjawab hanya di saat kamu membutuhkanku.
Saat menjadi aku, jangan lupakan kebiasaanku menjadi pendengar, meski kamu tak sadar, aku memperlihatkan tatapan nanar saat melihatmu liar.

Ingatlah satu hal, aku tak akan mencarimu dan berdiri di sampingmu lagi, sebab aku tahu, kamu hanya berlari menemuiku saat kamu kesepian mereka tak ada untukmu.
Ingatlah lagi, aku tak akan menjadikanmu pemilih, karena kali ini aku yang akan memilih.
senjakala Sep 2020
Tuhan tidak akan biarkan kamu berjalan sendirian.
Tuhan akan menjadikan kamu semakin kuat.

Kamu hanya perlu yakin dan percaya.
Kamu kuat; lebih dari segalanya.
senjakala Apr 2020
Terkadang, aku merasa bagaikan sekuntum mawar yang hanya bisa memberikan keindahan, tetapi tak seorang pun berniat memiliki.
Aku tak berduri seperti mawar, tetapi mengapa rasanya hambar ketika tak seorang pun berani menyambar.

Dihempas sekali, bukan masalah besar, hanya menangis lirih.
Dua kali merasa terbuang, rasanya tak sanggup lagi mengulang.
Tak perlu menunggu hingga ketiga kali datang, sebab sudah berniat menghilang.

Bukan apa, aku pantas bahagia.

Aku juga pantas bahagia, bukan?

Tidak mendapatkan kasih yang sesuai porsi, terkadang memang membuat hati perih, tetapi aku katakan sekali lagi ... aku juga pantas dicintai.

Bukankah semua orang pantas dicintai?

Aku termasuk, ‘kan?
senjakala May 2020
Yang dipersatukan, akan menulis kisah membahagiakan.
Yang dipisahkan, akan digantikan dengan yang jauh lebih aman.
Yang masih berharap, akan mendapatkan cinta pelengkap.
Yang masih berjuang, akan bertemu dengan yang siap memperjuangkan.
Yang selalu berusaha, akan diberikan hadiah luar biasa.
Yang selalu berdoa, akan dijaga hatinya dari segala patah.
senjakala Aug 2019
Mereka bilang; cinta itu buta, tetapi aku tak percaya.

Mengapa?

Sebab kedua orang tua tidak mengajarkan untuk membenci cinta; mereka memberikan ketulusan di dalam sebuah hubungan.

Cinta mereka padaku; tulus dan tidak bersyarat.

Walau tak terlalu peduli akan cinta, pun tak selalu mengatasnamakan cinta dalam setiap langkah, aku tahu dengan pasti, keluarga yang kumiliki tak akan terganti.

Lewati hari tanpa adanya Kasih, bukan masalah isi, melainkan aku yang risih, selalu diminta membawa kekasih.

Apalah arti sebuah persatuan, di saat aku bisa bahagia, meski tak miliki pasangan?

Aku mampu berdiri sendiri, tanpa perlu berlari menuju akhir yang pasti.

Aku tidak membutuhkan pasangan yang hanya mencari aman di saat kesusahan.

Jadi, jika kamu tak mengutamakan kebahagiaanku di atas milikmu, maka jangan ragu untuk berjalan mundur, sebab aku sedang jaga hati agar tidak luka lagi.

Aku, akan selalu perjuangkan kebahagiaanmu.
Aku, akan selalu berusaha jadi terang bagimu.
Aku, akan selalu percaya cintaku padamu utuh.

Dengan cinta, penuhi jiwa.
Dengan materi, hidup pasti.
Dengan senyuman, kebahagiaan tertanam.

Semuanya, bersama.
senjakala May 2020
Akan ada hari di mana
semua tidak lagi salah.
Akan ada malam di mana
kamu yang paling bahagia.
senjakala May 2020
Akan ada dia yang hampiri kamu
untuk menjadi pendampingmu.
Akan ada dia yang sayangi kamu
dengan cinta yang sungguh utuh.
senjakala May 2020
Cita-cita yang aku miliki sangat sederhana,
aku hanya ingin merasa penuh dan bahagia.
Tidak ada yang tahu rahasia semesta,
yang pasti semua akan baik-baik saja.
senjakala May 2019
Aku punya cerita
tentang dara
yang mudah suka,
kata mereka.

Sesungguhnya,
dia hanya terlalu mudah
pahami manusia bisa berubah
kala sedang jatuh cinta.

ㅡ dia,
puan penikmat rindu
yang ditinggal melulu
sebab jalannya lurus;
tak harap muluk.

Hanya sederhana,
jika kamu baca,
cukup ketahui sesuatu,
dia tak akan minta ini itu.

Tampaknya justru sebab itu,
semua hanya berlalu
tanpa coba pahami
isi relung hati.

Bukan masalah,
tenang tak sampai luka.
Hanya lelah,
jadi tak perlu singgah.
senjakala May 2020
Semampunya saja melakukan segalanya,
sebab tidak ada yang sempurna di dunia.
Tidak perlu terus-menerus merasa kecil,
sebab Tuhan selalu melihat yang terpencil.
senjakala May 2020
Mungkin hari ini kamu lagi-lagi bertanya;
kenapa selalu salah dan tidak ada habisnya?
Tenang dulu, kamu tidak akan sakit melulu.
Semua punya waktu, jadi tunggu giliranmu.
senjakala Aug 2019
Pada dasarnya,
semua hanya sementara.
Maka segala luka,
akan sembuh sendirinya.

— The End —